blog.resistnews.web.id - POLITIS Australia Mike Holt yang merupakan calon senator untuk partai
One Nation, membuat marah umat Islam yang ada di negara itu. Setelah
beredarnya stiker yang mengaitkan makanan halal dengan terorisme.
Kasus ini bermula ketika ditemukannya stoples tempat penyimpanan kopi
dengan segel yang rusak di supermarket Woolworths di Underwood, selatan
Brisbane, awal bulan ini.
Di stoples tersebut terdapat sebuah stiker yang mengatakan: “Beware! Halal food funds terrorists” (Hati-hati! Makanan Halal Mendanai Teroris)
Setelah melakukan pencarian dan penyelidikan, ternyata stiker itu dijual oleh Restore Australia, yang pimpinannya adalah Mike Holt, calon senator dari partai One Nation untuk kursi federal.
Holt pada situsnya, mengatakan bahwa Restore Australia adalah organisasi non-politik yang ingin mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.
Dia menambahkan bahwa ia membangun Restore Australia sebagai upaya untuk menjelaskan kepada rakyat Australia bahwa umat Islam telah memaksa pajak melalui sertifikasi Halal yang tujuannya mengumpulkan uang untuk aksi terorisme.
“Orang-orang Australia harus dapat memilih dalam referendum apakah kita ingin membayar pajak Halal atau tidak,” menurut situs Restore Australia.
“Stiker anti-Halal dapat membantu mendidik warga Australia tentang serangan teroris yang mulai merayap pada pasokan makanan kita.”
Menanggapi hal tersebut, komunitas Muslim sangat menyesalkan adanya upaya Islamofobia di Asutralia.
“Kami tidak bisa berkata-kata lagi tentang hal ini,” kata presiden Islamic Council of Queensland (Dewan Islam Queensland) Mohammed Yusuf kepada 7News pada Rabu 24 Juli kemarin.
“Ada begitu banyak kesalahpahaman tentang Halal padahal hal tersebut bagian dari memenuhi hak-hak agama kami, seperti juga komunitas Yahudi.”
Menolak klaim bahwa penjualan makanan Halal untuk mendanai aksi terorisme, Dewan Islam Queensland mengumumkan mereka akan mengkaji tindakan apa yang akan mereka ambil dalam masalah ini.
“Kami melakukan yang terbaik untuk membuat orang memahami proses ini … namun ada pihak yang mencoba untuk mendapatkan keuntungan politis dari hal ini dan berusaha untuk mengobarkan masalah ini pada saat pemilu,” kata Yusuf.
“Saya benar-benar mengecam karena sangat tidak pantas untuk membuat pernyataan semacam itu ketika hal tersebut tidak benar. Uang yang didapatkan dari makanan Halal untuk pendanaan terorisme merupakan pernyataan yang benar-benar tak berdasar,” tambahnya.[islampos/onislam/blog.resistnews.web.id]
Di stoples tersebut terdapat sebuah stiker yang mengatakan: “Beware! Halal food funds terrorists” (Hati-hati! Makanan Halal Mendanai Teroris)
Setelah melakukan pencarian dan penyelidikan, ternyata stiker itu dijual oleh Restore Australia, yang pimpinannya adalah Mike Holt, calon senator dari partai One Nation untuk kursi federal.
Holt pada situsnya, mengatakan bahwa Restore Australia adalah organisasi non-politik yang ingin mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.
Dia menambahkan bahwa ia membangun Restore Australia sebagai upaya untuk menjelaskan kepada rakyat Australia bahwa umat Islam telah memaksa pajak melalui sertifikasi Halal yang tujuannya mengumpulkan uang untuk aksi terorisme.
“Orang-orang Australia harus dapat memilih dalam referendum apakah kita ingin membayar pajak Halal atau tidak,” menurut situs Restore Australia.
“Stiker anti-Halal dapat membantu mendidik warga Australia tentang serangan teroris yang mulai merayap pada pasokan makanan kita.”
Menanggapi hal tersebut, komunitas Muslim sangat menyesalkan adanya upaya Islamofobia di Asutralia.
“Kami tidak bisa berkata-kata lagi tentang hal ini,” kata presiden Islamic Council of Queensland (Dewan Islam Queensland) Mohammed Yusuf kepada 7News pada Rabu 24 Juli kemarin.
“Ada begitu banyak kesalahpahaman tentang Halal padahal hal tersebut bagian dari memenuhi hak-hak agama kami, seperti juga komunitas Yahudi.”
Menolak klaim bahwa penjualan makanan Halal untuk mendanai aksi terorisme, Dewan Islam Queensland mengumumkan mereka akan mengkaji tindakan apa yang akan mereka ambil dalam masalah ini.
“Kami melakukan yang terbaik untuk membuat orang memahami proses ini … namun ada pihak yang mencoba untuk mendapatkan keuntungan politis dari hal ini dan berusaha untuk mengobarkan masalah ini pada saat pemilu,” kata Yusuf.
“Saya benar-benar mengecam karena sangat tidak pantas untuk membuat pernyataan semacam itu ketika hal tersebut tidak benar. Uang yang didapatkan dari makanan Halal untuk pendanaan terorisme merupakan pernyataan yang benar-benar tak berdasar,” tambahnya.[islampos/onislam/blog.resistnews.web.id]