-->

Bentrok Muslim-Buddha di Meiktila, 10 Orang Tewas, Sejumlah Masjid Dibakar

blog.resistnews.web.idSedikitnya 10 orang tewas dalam kerusuhan akibat bentrok Muslim dengan Buddha di Myanmar tengah. Asap hitam terlihat mengepul di Kota Meiktila setelah gedung-gedung dibakar dalam hari kedua aksi kekerasan di daerah yang sebelumnya tenang, di mana jam malam diberlakukan. Beberapa masjid juga dibakar.

Menurut keterangan polisi, kejadian pada Rabu itu dipicu adanya pertengkaran di sebuah toko emas milik warga Muslim yang menyebabkan sekitar 200 orang berkelahi di jalan-jalan.

Win Htein, seorang anggota oposisi partai Liga Nasional untuk Demokrasi mengatakan ia melihat mayat-mayat di lokasi bentrokan-bentrokan baru itu, Kamis. "Lebih dari 10 orang tewas," katanya kepada AFP dari kota itu, yang adalah daerah pemilihannya.

Seorang penduduk lokal, yang tidak bersedia menyebut namanya, mengatakan ia melihat "banyak mayat", dan menambahkan, "Situasi semakin buruk. Polisi tidak dapat mengendalikan massa."

Seorang juru foto AFP melihat tiga tubuh yang terbakar dan rumah-rumah hangus terbakar.

"Kami takut. Kami memindahkan wanita-wanita dan anak-anak ke gedung-gedung yang lebih aman dekat kantor polisi," kata seorang penduduk lainnya.

Polisi mengatakan beberapa masjid hancur dan seorang biksu Buddha termasuk di antara yang tewas Rabu, tetapi mereka tidak mengungkapkan data terbaru korban Kamis.

Rumah sakit lokal mengatakan pihaknya menerima lima orang tewas dan 20 orang cedera.

"Dua yang tewas akibat luka bakar dan tiga lainnya tewas akibat luka-luka kena tikam dan pukul," kata seorang pejabat rumah sakit, yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Ko Ko Gyi, seorang kelompok aktivis politik Generasi 88 yang mengunjungi Meiktila Rabu mengatakan orang-orang dari kedua masyarakat itu meninggalkan rumah-rumah mereka karena khawatir diserang.

Warga Muslim Myanmar-- sebagian besar keturunan India, China dan Bangladesh -- berjuamlah empat persen dari jumlah 60 juta jiwa penduduk negara itu kendatipun negara itu tidak melakukan sensus penduduk dalam tiga dasa warsa belakangan ini.

Win Htein mengatakan ada sekitar 30.000 warga Muslim di Meiktila dari 80.000 penduduk kota itu, tetapi tidak pernah terjadi bentrokan serupa itu sebelumnya, demikian AFP melaporkan. (suara-islam.com/blog.resistnews.web.id)