blog.resistnews.web.id Gambar para peserta kontes Ratu Kecantikan Belgia tahun 2013 dengan latar belakang masjid Maroko terbesar telah memicu kontroversi di Afrika Utara itu, yang pemerintahnya dipimpin oleh sebuah partai Islam yang memenangkan pemilihan umum tahun lalu.
Gambar-gambar, yang beredar secara online, menimbulkan pertanyaan tentang lembaga pemerintah yang bertanggung jawab yang memberikan izin untuk pemotretan dari para peserta kontes Ratu Kecantikan Belgia tahun 2013 dengan mengenakan tank top dan celana pendek di halaman Masjid Hassan II Casablanca, demikian lansir situs berita alarabiya.net., Rabu 7 November.
Situs berita terkenal Maroko, Hespress, mengutip sumber dari kementerian urusan Islam, telah menyangkal peran apapun dalam insiden itu dan menunjuk pada pengurus masjid, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari salah satu masjid terbesar di dunia Islam ini.
Dewan kota Casablanca juga telah menjauhkan diri dari insiden tersebut. Salah satu anggotanya mengatakan bahwa dewan tidak mengizinkan pemotretan di lingkungan masjid.
Sebuah surat kabar yang dekat dengan Partai oposisi Uni Sosiali mengutip sumber di pengurus masjid yang mengatakan bahwa sebuah perusahaan di balik pemotretan itu telah diberikan izin oleh Maroccan Cinema Center (MCC).
Surat kabar The Ittihad melaporkan bahwa Maroccan Cinema Center memberikan ijin kepada Radio Television Belge Francophone (RTBF), badan penyiaran publik dari Komunitas Perancis Belgia, untuk mengambil gambar para kontestan di halaman masjid.
Namun beberapa orang Maroko yang dimintai pendapatnya justru tidak mempedulikan foto para peserta kontes Ratu Kecantikan Belgia tahun 2013 di halaman Masjid Hassan II Casablanca tersebut. Tetapi juga meminta pihak-pihak yang berwenang untuk bertangggung jawab dalam masalah ini.
"Saya tidak pernah shalat di Masjid ini dan saya tidak menilai sebagai Masjid itu sebagai masjid yang benar. Kita semua tahu bahwa masjid ini telah paksa dibangun dengan merampok dan mencuri dari jutaan orang Maroko di bawah berbagai ancaman pemerintah", komentar salah satu orang di koran Hespress.
"Juga, saya melihat bahwa Masjid ini adalah semata-mata dibuat untuk bangunan wisata yang disajikan dan dipropagandakan secara internasional. Jadi tidak ada keraguan bahwa orang-orang Eropa diizinkan untuk mengambil gambar di bangunan Maroko yang murni untuk wisata ini."
Komentar lain mengatakan, "lelucon setelah lelucon, tidak masuk akal bahwa kejahatan moral seperti itu terjadi di Maroko, terutama di bawah pemerintahan Islam dan Partai Keadilan Pembangunan." [rah]
ket gambar: Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko
Gambar-gambar, yang beredar secara online, menimbulkan pertanyaan tentang lembaga pemerintah yang bertanggung jawab yang memberikan izin untuk pemotretan dari para peserta kontes Ratu Kecantikan Belgia tahun 2013 dengan mengenakan tank top dan celana pendek di halaman Masjid Hassan II Casablanca, demikian lansir situs berita alarabiya.net., Rabu 7 November.
Situs berita terkenal Maroko, Hespress, mengutip sumber dari kementerian urusan Islam, telah menyangkal peran apapun dalam insiden itu dan menunjuk pada pengurus masjid, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari salah satu masjid terbesar di dunia Islam ini.
Dewan kota Casablanca juga telah menjauhkan diri dari insiden tersebut. Salah satu anggotanya mengatakan bahwa dewan tidak mengizinkan pemotretan di lingkungan masjid.
Sebuah surat kabar yang dekat dengan Partai oposisi Uni Sosiali mengutip sumber di pengurus masjid yang mengatakan bahwa sebuah perusahaan di balik pemotretan itu telah diberikan izin oleh Maroccan Cinema Center (MCC).
Surat kabar The Ittihad melaporkan bahwa Maroccan Cinema Center memberikan ijin kepada Radio Television Belge Francophone (RTBF), badan penyiaran publik dari Komunitas Perancis Belgia, untuk mengambil gambar para kontestan di halaman masjid.
Namun beberapa orang Maroko yang dimintai pendapatnya justru tidak mempedulikan foto para peserta kontes Ratu Kecantikan Belgia tahun 2013 di halaman Masjid Hassan II Casablanca tersebut. Tetapi juga meminta pihak-pihak yang berwenang untuk bertangggung jawab dalam masalah ini.
"Saya tidak pernah shalat di Masjid ini dan saya tidak menilai sebagai Masjid itu sebagai masjid yang benar. Kita semua tahu bahwa masjid ini telah paksa dibangun dengan merampok dan mencuri dari jutaan orang Maroko di bawah berbagai ancaman pemerintah", komentar salah satu orang di koran Hespress.
"Juga, saya melihat bahwa Masjid ini adalah semata-mata dibuat untuk bangunan wisata yang disajikan dan dipropagandakan secara internasional. Jadi tidak ada keraguan bahwa orang-orang Eropa diizinkan untuk mengambil gambar di bangunan Maroko yang murni untuk wisata ini."
Komentar lain mengatakan, "lelucon setelah lelucon, tidak masuk akal bahwa kejahatan moral seperti itu terjadi di Maroko, terutama di bawah pemerintahan Islam dan Partai Keadilan Pembangunan." [rah]
ket gambar: Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko