blog.resistnews.web.id - Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Ismail Haniya, pada Senin (6/8) menduga
kalau Israel adalah dalang di balik serangan ke pos perbatasan di
semenanjung Sinai yang menewaskan 16 penjaga.
“Israel bertanggung jawab, satu atau dengan lain cara, atas serangan tersebut untuk membuat kepemimpinan Mesir malu dan menciptakan masalah baru di perbatasan dalam rangka menggagalkan upaya untuk mengakhiri serangan (Israel) di jalur Gaza,” ungkap Haniya.
Hal ini diungkapkannya setelah melakukan pertemuan darurat dengan pemerintahan Hamas Senin malam terkait insiden di perbatasan Mesir-Israel tersebut.
Ia juga menambahkan, “Tidak ada satupun orang Palestina yang ingin membunuh siapapun di Mesir. Setiap serangan terhadap keamanan Mesir juga merupakan serangan bagi keamanan Palestina.”
Sebelumnya Hamas menyatakan, pasukan keamanannya dalam keadaan siaga penuh di Jalur Gaza setelah militer Mesir berjanji membalas pembunuhan 16 prajuritnya oleh orang-orang bersenjata di dekat perbatasan Israel.
Kantor Berita Mesir MENA mengatakan, kelompok orang bersenjata itu datang dari Gaza ke Sinai melalui terowongan, namun Hamas membantah gagasan bahwa militan dari dalam wilayahnya terlibat dalam serangan tersebut, lapor AFP.
“Badan-badan keamanan nasional dalam keadaan siaga 100 persen untuk menjaga keamanan bersama antara Jalur Gaza dan Mesir,” kata Jamal al Jarrah, kepala pasukan keamanan Hamas, di situs kementerian dalam negeri. (republika.co.id, 7/8/2012)
“Israel bertanggung jawab, satu atau dengan lain cara, atas serangan tersebut untuk membuat kepemimpinan Mesir malu dan menciptakan masalah baru di perbatasan dalam rangka menggagalkan upaya untuk mengakhiri serangan (Israel) di jalur Gaza,” ungkap Haniya.
Hal ini diungkapkannya setelah melakukan pertemuan darurat dengan pemerintahan Hamas Senin malam terkait insiden di perbatasan Mesir-Israel tersebut.
Ia juga menambahkan, “Tidak ada satupun orang Palestina yang ingin membunuh siapapun di Mesir. Setiap serangan terhadap keamanan Mesir juga merupakan serangan bagi keamanan Palestina.”
Sebelumnya Hamas menyatakan, pasukan keamanannya dalam keadaan siaga penuh di Jalur Gaza setelah militer Mesir berjanji membalas pembunuhan 16 prajuritnya oleh orang-orang bersenjata di dekat perbatasan Israel.
Kantor Berita Mesir MENA mengatakan, kelompok orang bersenjata itu datang dari Gaza ke Sinai melalui terowongan, namun Hamas membantah gagasan bahwa militan dari dalam wilayahnya terlibat dalam serangan tersebut, lapor AFP.
“Badan-badan keamanan nasional dalam keadaan siaga 100 persen untuk menjaga keamanan bersama antara Jalur Gaza dan Mesir,” kata Jamal al Jarrah, kepala pasukan keamanan Hamas, di situs kementerian dalam negeri. (republika.co.id, 7/8/2012)