ResistNews - EMPAT warga Muslim Prancis dikabarkan telah dipecat sebagai pelatih
perkemahan musim panas anak-anak. Alasannya karena mereka berpuasa
selama bulan Ramadhan. Pemecatan ini memicu perdebatan panas dari
berbagai pihak mengenai kebebasan beragama di Prancis.
“Bagaimana Anda bisa menilai kapasitas seseorang, untuk melakukan pekerjaan mereka berdasarkan ajaran agama mereka?” kata Mohand Yanat, pengacara para pekerja Muslim yang dipecat, seperti yang dilansir The Telegraph pada 31 Juli.
Empat pelatih Muslim telah dipecat dari perkemahan musim panas anak-anak di Geenevilliers, pinggiran Paris, karena berpuasa selama bulan Ramadhan.
Pejabat dewan kota setempat berpendapat bahwa berpantang dari makan dan minum, akan sangat mempengaruhi kemampuan untuk melakukan tugas mereka.
“Mereka tidak menghormati syarat-syarat kontrak mereka, dengan cara yang bisa membahayakan keselamatan fisik anak-anak, yang menjadi tanggung jawab mereka,” kata juru bicara Kota Gennevilliers.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa seorang anak terluka tiga tahun lalu dalam kecelakaan lalu lintas, saat bepergian dalam kendaraan yang didorong oleh instruktur wanita yang berpuasa.
“Kurangnya nutrisi dan dehidrasi bisa mengakibatkan karyawan tidak dalam kondisi fit. Pemecatan keempat karyawan itu diperlukan untuk memastikan kegiatan di kamp itu benar dan aman. Keselamatan anak-anak yang menjadi tanggung jawab karyawan juga akan terjamin,” tambah pejabat dewan tersebut. [sm/islampos/onislam]
“Bagaimana Anda bisa menilai kapasitas seseorang, untuk melakukan pekerjaan mereka berdasarkan ajaran agama mereka?” kata Mohand Yanat, pengacara para pekerja Muslim yang dipecat, seperti yang dilansir The Telegraph pada 31 Juli.
Empat pelatih Muslim telah dipecat dari perkemahan musim panas anak-anak di Geenevilliers, pinggiran Paris, karena berpuasa selama bulan Ramadhan.
Pejabat dewan kota setempat berpendapat bahwa berpantang dari makan dan minum, akan sangat mempengaruhi kemampuan untuk melakukan tugas mereka.
“Mereka tidak menghormati syarat-syarat kontrak mereka, dengan cara yang bisa membahayakan keselamatan fisik anak-anak, yang menjadi tanggung jawab mereka,” kata juru bicara Kota Gennevilliers.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa seorang anak terluka tiga tahun lalu dalam kecelakaan lalu lintas, saat bepergian dalam kendaraan yang didorong oleh instruktur wanita yang berpuasa.
“Kurangnya nutrisi dan dehidrasi bisa mengakibatkan karyawan tidak dalam kondisi fit. Pemecatan keempat karyawan itu diperlukan untuk memastikan kegiatan di kamp itu benar dan aman. Keselamatan anak-anak yang menjadi tanggung jawab karyawan juga akan terjamin,” tambah pejabat dewan tersebut. [sm/islampos/onislam]