-->

Tanggapan Myanmar Atas Pembantaian Muslim Rohingya

Foto : Warga Muslim Rohingya (smh)ResistNews - Terkait insiden pembantaian warga Muslim Rohingya, Pemerintah Myanmar menilai, praktik-praktik di luar hukum tersebar akibat konflik antar-agama. Sejauh ini, Myanmar merupakan salah satu negara ASEAN yang memiliki keragaman ras dan agama.

Anggota Kabinet Myanmar serta beberapa pejabat di negara bagian sudah mengunjungi wilayah yang dilanda konflik dan mengadakan kontak dengan warga setempat. Mereka pun mendistribusikan bantuan untuk para warga di kamp penampungan.

Pemerintah Myanmar juga mengambil langkah hukum untuk menindak pelaku kerusuhan. Mereka pun mengklaim, sudah melakukan tindakan untuk mencegah terulangnya fenomena mengenaskan ini. Demikian, keterangan tertulis dari Sekretariat ASEAN, yang diterima Okezone, Senin (30/7/2012).

Sejauh ini, Pemerintah Myanmar dikabarkan sudah mendirikan 89 kamp untuk puluhan ribu warga Arakan yang menjadi korban kekerasan. Ketika situasi sudah mulai normal, para warga pun kembali ke rumahnya.

Kementerian Perbatasan Myanmar juga akan membangun ratusan rumah, dibantu oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) dan LSM CARE Myanmar. Para pejabat Myanmar di wilayah Arakan juga membangun tenda-tenda pengungsi, bersamaan dengan itu World Food Programme (WFP) juga mengucurkan dana untuk mendirikan kamp pengungsi.

Pemerintah Myanmar juga menolak segala bentuk upaya yang ditujukan untuk menginternasionalisasikan isu ini. Mereka juga bekerja sama dengan para organisasi keagamaan, partai politik, dan pimpinan-pimpinan komunitas untuk memecahkan isu masalah di Arakan.(okz)