"Sebelumnya direncanakan dibuka oleh bapak Presiden, tetapi karena alasan tertentu batal dan diganti oleh wapres," kata Wakil Sekretaris Panitia Ijtima Ulama daerah, Tatang Sunarya kepada wartawan, Kamis (28/6).
Dalam pantauan langsung di lokasi Ijtima Ulama, sejumlah aparat keamanan dari unsur TNI dan Polisi sudah melakukan sterilisasi dengan menyisir seluruh ruang dilaksanakannya Ijtima Ulama yang ke-IV dan memasang alat-alat metal detector.
Pembukaan kegiatan Ijtima oleh orang nomor 2 di Indonesia itu, kata Tatang diagendakan Jumat (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kegiatan yang diadakan dua tahun sekali ini diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dukungan dari para ulama di 33 negara.
33 ulama mancanegara tersebut itu diundang hanya perwakilan dari negara Asean dan Timur Tengah, serta dihadiri oleh lebih dari 800-an ulama dan pengurus organisasi masyarakat Islam se-Indoneisa.
Tujuan kegiatan Ijtima itu, sebagai forum kebersamaan komisi fatwa MUI, majelis ulama dan komisi fatwa dari berbagai negara, sekaligus menjadi wahana penyerapan kebutuhan masyarakat dan respon ulama mengenai masalah keagamaan dan kebangsaan aktual.
Acara diselenggarakan di komplek pondok pesantren Cipasung, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (bilal/arrahmah.com)