Tuduhan keji itu telah dibantah oleh Mujahidin, menyatakan bahwa hal tersebut tidak mendasar dan tidak benar, dan akan menghukum siapa saja yang tertangkap sebagai pelakunya. Berikut adalah terjemahan pernyataan resmi Mujahidin Imarah Islam Afghanistan terkait pembakaran sekolah-sekolah dan kasus keracunan para siswi di sekolah-sekolah putri Afghanistan.
***
Berdasarkan laporan media-media baru-baru ini di provinsi Takhar,
beberapa pelajar siswi sekolah telah diracuni. Laporan awal yang
diberikan, (terjadi) di provinsi Khost dan beberapa bagian di negara
ini. Beberapa media pro-kolonialisme dan media anti-Jihadi yang biasanya
melaporkan insiden-insiden ini sebelum yang lainnya (lebih awal
melaporkan -red), tiba-tiba menyalahkan Imarah Islam dan tidak menunggu
hingga juru bicara resmi Imarah Islam untuk menilai insiden ini.Disisi lain, media-media itu mengabaiakan bahwa pada 2011 dalam sebuah konferensi pendidikan di London, Menteri Pendidikan dari rezim boneka Kabul mengakui bahwa yang disebut 'oposisi bersenjata' (baca: Mujahidin) tidak menentang pendidikan laki-laki dan perempuan. Demikian pula wakil menteri mengatakan kepada media bahwa sekolah-sekolah dihancurkan oleh beberapa geng kriminal dan bukan oleh Taliban. Pada saat yang sama, kami ingin mengatakan bahwa pada 22 Februari di daerah Kashkot di distrik Khewa, seorang guru dan 9 siswa terluka dalam penembakan helikopter membabi oleh pasukan penjajah. Tetapi media-media antek (pro-kolonialisme -red) telah menutup mata atas semua fakta dan realitas.
Imarah Islam Afghanistan sekali lagi menyatakan bahwa peristiwa mengerikan semacam ini adalah dilakukan oleh beberapa agen intelijen termasuk agen intelijen pemerintahan boneka Kabul dengan nama 'Keamanan Nasional'.
Kebijakan Mujahidin adalah jelas, yaitu perlawanan bersenjata melawan pasukan penjajah dan pendukung-pendukung mereka sampai pembebasan negeri ini.
Imarah Islam menyatakan bebas sepenuhnya (dari tuduhan keji itu -red) dan mengatakan bahwa kejahatan semacam ini akan dihukum berdasarkan Syari'at Islam, dimanapun tertangkap (pelakunya) di negeri ini.
Imarah Islam Afghanistan
Kamis, 10 Rajab 1433/ 31 Mei 2012
(siraaj/arrahmah.com)