-->

Hakim Kasus Breivik Ngegame Saat Sidang

ResistNews - Salah satu dari lima hakim dalam sidang terhadap teroris Anders Behring Breivik telah tertangkap kamera bermain solitaire online selama persidangan.

 Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (5/6), kejadian memalukan ini terjadi pada sidang di Ibu Kota Oslo kemarin. Televisi Norwegia berhasil merekam aksi Hakim Ernst Henning Eielsen yang tidak mendengar pernyataan saksi dan malah memainkan game komputer. Padahal sidang lanjutan ini menghadirkan kesaksian pakar balistik, seorang profesor asal Swedia.

Juru bicara Pengadilan Oslo, Irene Ramm, membela tindakan sang hakim. Dia menjamin Eielsen tetap konsentrasi mendengar pernyataan saksi, meski mengakui hakim ini membuka game karena sedikit jenuh. "Hakim Eielsen selalu mengikuti perkembangan sidang. Hanya saja, setiap orang punya cara fokus yang berbeda-beda," ujar Ramm.

"Para hakim yang penuh perhatian mengikuti apa yang dikatakan dan apa yang disajikan di pengadilan," tambah Ramm.

Dilaporkan bahwa jendela browser Eielsen telah menjalankan permainan hingga 16 menit sebelum pengadilan ditunda untuk makan siang.

Bukan kali ini saja hakim kasus Breivik tersangkut masalah. Dua bulan lalu, salah satu anggota majelis hakim, Thomas Indreboe, mundur karena menulis status soal kasus ini di Facebook. Dia bilang Breivik seharusnya dihukum mati.

Breivik menjalani sidang lanjutan untuk menilai apakah dia waras atau tidak. Dia adalah fundamentalis kristen yang meledakkan bangunan pemerintah di Oslo dan menembak mati para pemuda yang sedang kemah di Pulau Utoya pada insiden 22 Juli 2011. Aksi brutal pria ini menewaskan 77 orang.

Rangkaian pengadilan yang dijadwalkan berjalan maksimal 10 pekan ini berupaya memutuskan apakah Breivik harus dipenjara atau masuk rumah sakit jiwa. Norwegia tidak mengenal hukuman mati. Sehingga, bila terbukti waras pun, Breivik bakal dipenjara maksimal 21 tahun.

Teroris yang beraksi sendirian ini menolak dianggap sinting. Dia mengaku sangat waras selama sidang. Pria ini menyatakan aksinya dilandasi kebencian pada kebijakan Norwegia yang makin ramah pada umat muslim pendatang asal Turki dan Timur tengah.

[muslimdaily.net/dailymail]