Pengungsi. Berdoa di atas perahu. |
Pasar habis dibakar |
Aktivis Muslim Burma, Muhammad Nashr, dalam wawancara dengan stasiun TV Al-Arabiya via telepon pada Jum’at (29/6/2012) menyebutkan milisi ekstrim Budha Burma, Magh, membakar lebih dari 20 desa Muslim dan 1600 rumah umat Islam. Ribuan kaum Muslimin terpaksa meninggalkan desa-desa mereka untuk menyelamatkan diri.
Aparat keamanan Burma sendiri mendiamkan saja pembantaian etnis mayoritas Budha terhadap etnis minoritas Muslim tersebut. Padahal pembakaran, pembantaian dan penculikan etnis Budha Burma terhadap etnis Muslim Rohingya telah mendapat liputan media massa internasional selama dua pekan terakhir ini.
Nashr melaporkan bahwa penduduk etnis Muslim Rohingya dipaksa untuk melarikan diri dari ladang pembantaian di Burma. Mereka terpaksa mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh, dengan pelayaran perahu-perahu tradisional. Jumlah pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh telah mencapai lebih dari 300 ribu jiwa. Pemerintah sekuler Bangladesh kemudian memulangkan kembali sebagian pengungsi Muslim Rohingya ke Burma dengan berbagai alasan klise.
Para pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Mereka bertahan di wilayah Takenaf dalam tenda-tenda pengungsian yang terbuat dari dedaunan dan rerumputan. Kawasan kumuh yang kotor dan penuh dengan rawa-rawa tersebut menjadi lahan subur bagi timbulnya penyakit malaria, kolera dan disentri. Kaum Muslimin di seluruh dunia wajib mengulurkan bantuan untuk mereka secepat mungkin.
Jumlah kematian Muslim di Arakan capai 6000 jiwa
Pembakaran desa Muslim |
Pengungsi. Rumah mereka ludes dibakar! |
Selain itu dikatakan bahwa para ekstrimis Buddha telah membunuh ratusan orang Rohingya kemudian melemparkan jasad mereka ke teluk Bengal. Untuk menyembunyikan fakta dan menyebarkan propaganda busuk, para penganut Buddha etnis Rakhine itu menempatkan pakaian-pakaian yang biasa dikenakan warga Buddha kepada Muslim yang meninggal dan mengklaim bahwa mereka adalah jasad orang Buddha yang menjadi korban.
Pasukan gabungan Nasaka dan orang-orang Buddha Rakhine juga menangkapi warga Rohingya dari desa-desa mereka yang dapat memimpin penduduk Muslim. Kebanyakan pria dewasa atau para pemuda, dibawa ke tempat yang tidak diketahui dan dikabarkan telah tewas tak terlihat oleh penduduk setempat.
Lebih jauh lagi, karena kebanyakan yang dibunuh adalah Muslim laki-laki, sehingga banyak Muslimah tinggal di rumah mereka tanpa perlindungan dari laki-laki. Karena itu, banyak Muslimah serta anak-anak yang melarikan diri menuju perbatasan Bangladesh, namun ironisnya pasukan ‘keamanan’ perbatasan Bangladesh mengirim kembali perahu-perahu mereka ke Myanmar, sehingga kaum musyrik Buddha menenggelamkan perahu-perahu kaum Muslimin dan membunuh para penumpangnya.
Sementara puluhan ribu Muslim Rohingya di kota-kota di Arakan menderita kelaparan karena tidak ada pasokan pangan yang cukup, juga karena toko-toko mereka telah dibakar habis. Mereka juga menderita karena harus menjadi tunawisma.Rumah-rumah mereka ludes terbakar. Mereka bertahan tinggal di tempat-tempat pengungsian yang sangat buruk kondisinya.
Amat mendesak dan urgen! Muslim Myanmar butuh kepedulian dari saudaranya di belahan bumi lain. Muslim Rohingya sangat memerlukan uluran tangan. Ayo bergerak serempak!
(arrahmah.com/salam-online.com)