Kepada MuslimDaily.Net, Dr. Adian Husaini menyarankan redaksi untuk mengambil dari komentar yang ditulisnya melalui akun Twitter. Dalam uraian panjangnya, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia ini mengatakan, dalam dunia keilmuan Islam terdapat adab dan otoritas berbicara.
"Dalam dunia ilmu, ada adab dan otoritas bicara. Irshad Manji sudah bicara. Sedangkan dia jelas-jelas promotor lesbianisme. Dan itu mungkar." tulis Adian Husaini.
"Sementara terdapat petunjuk Nabi tentang bagaimana mengatasi kemungkaran. Kata Nabi, jika melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangan, jika tidak mampu, dengan lisan, jika tidak mampu, dengan hati. Itu selemah-lemah iman," urainya.
Menurut Adian, mengundang seorang tokoh pelaku kemungkaran untuk berbicara tentang agama Islam merupakan sebuah kekeliruan besar.
"Mengundang tokoh pegiat lesbi yang bicara tentang agama, menurut kami, keliru besar. Adab ilmu dalam Islam adalah pilihlah guru yang baik!" tulisnya dalam akun Twitter.
"Dalam Islam, pelaku lesbi dihukum. Apalagi yang menghalalkan lesbian. Bagaimana dengan para pendukungnya? Serahkan kepada Allah SWT!" tambah Ketua Program Pasca Sarjana dan S-3 Program Pendidikan Islam UIKA Bogor itu.
"Menurut Islam, tidak baik mengundang koruptor atau pekerja seks komersial (PSK) ke rumah kita, sedangkan dia (Irshad Manji) bahkan sudah menulis bahwa korupsi dan zina itu baik!" jelasnya.
"Para penghina Nabi Muhammad SAW di beberapa surat kabar Denmark juga mengatakan hal yang sama, ini kebebasan berekspresi dan berbicara. Bacalah buku-buku dan situs Irshad Manji! Dia merupakan pendukung kuat Salman Rushdie yang oleh Khomeini sudah difatwa dengan hukuman mati karena menghina Nabi SAW!" urainya.
Selanjutnya, Dr. Adian Husaini menyarankan kepada umat Islam untuk membaca kitab Syaikhul Islam Ibn Taymiyyah yang berjudul Ash-Shaarimul Maslul 'alaa Syatimir Rasul (Pedang Tehunus Untuk Penghina Nabi).
"Ibn Taymiyah di dalam buku itu mengatakan, seluruh mazhab dalam Islam sepakat bahwa penghina Nabi dijatuhi hukuman mati!" tegas Adian Husaini.
Dalam tanggapan penutupnya, Adian Husaini mengatakan, usahanya hanya bagian dari upaya menasehati karena ia menganggap dirinya adalah rakyat, bukan seorang anggota DPR.
"Kita rakyat biasa, hanya bisa bicara. Allah yang punya Islam dan al Quran. Pasti ada pengadilan tesendiri utk Manji. Kita sebagai muslim, tugas kita hanya menasehati. Kita orang beradab. Untuk apa ngaji pada teman penghina Nabi Muhammad? Ingat sejarah Luth a.s., Kaum homo yang punya kuasa mengusir Nabi Luth dari kampungnya. Luth dilarang bicara." pungkasnya.
Kultwit Fahri Hamzah
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam beberapa pernyataannya di Twitter, Fahri menyatakan dukungan agar Irshad Manji diberikan hak untuk berbicara dengan berbagai macam alasan dan argumen.
Ia menyatakan beberapa hal antara: [selengkapnya baca Fahri Hamzah: Kita Tidak Setuju Dengan Irshad Manji Tapi Biarkan Dia Bicara!]
Jangan kan negara Tuhanpun membela[muslimdaily]#freedomofspeech . Salah satu tujuan syariat adalah hifdzul al aql (memilihara akal)
Kalau Tuhan aja membiarkan setan hidup kok kita menentang#freedomofspeech ? Negara harus dilarang membatasi kebebasan berbicara.
Negara harus menjamin pergumulan ide bahkan harus mengambil untung dari munculnya ide2 terbaik dari publik.#freedomofspeech
Kita mungkin tidak setuju dengan@IrshadManji dalam diskusi@salihara itu tetapi biarkan dia bicara.#freedomofspeech
*Keterangan gambar: Ustadz Dr. Adian Husaini
