Krisis listrik dan bahan bakar telah berlangsung selama tiga bulan, para petani mengatakan bahwa pompa tanpa bahan bakar dan listrik tidak dapat mengairi tanaman mereka dan panenan mereka mengering.
"Kami tidak bisa menggerakkan pompa air untuk mengambil air dari sumur bor, dan kami tak berdaya melihat tanaman kami mati di depan mata kami sampai kami mendapatkan pasokan bahan bakar atau listrik," kata Nabil Ghaben, seorang petani yang sehari-harinya mengais rezeki dari lahan pertaniannya sebesar 1.000 meter persegi.
Nabil hanyalah salah satu dari sekian para petani di Gaza yang berusaha di bidang pertanian untuk menyambung hidup mereka. Dan air adalah salah satu kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupan dan nampaknya belum terjadi turun hujan di Gaza.
"Kami tidak dapat melakukan apa-apa tanpa air," kata Nabil. (siraaj/arrahmah.com)