Wanita Arab itu sedang mengambil kelas belajar bahasa Inggris di sebuah sekolah bahasa di Tombland. Mereka mengatakan sekarang takut berjalan-jalan di kota akibat serangan rasisme itu.
Sementara itu, direktur sekolah Roni Snell mengaku "terkejut" atas insiden yang terjadi di pusat kota Debenham bulan lalu tersebut.
"Saya terkejut dan malu. Kami memiliki banyak warga Arab Saudi yang datang untuk belajar bersama kami. Pemerintah Saudi mendanai studi mereka, dan banyak mahasiswa yang tinggal bersama 250 keluarga lainnya. Ini mengerikan bagi sebagian minoritas, karena wanita-wanita mereka telah dilecehkan."
"Padahal ekonomi Norwich mendapat keuntungan besar atas datangnya para siswa asing tersebut, dan kami seharusnya memperlakukan mereka sebagai tamu," tambah Roni Snell.
Salah satu wanita, Ameera Al Busafar 28 mengatakan: "Kami sedang pergi bersama untuk makan siang di Debenham. Kemudian ada pria tua yang menuding wajahku dan bertanya mengapa saya mengenakan jilbab saya. Dia lalu berkata, 'anda sekarang berad di Inggris, sekarang lepaskan jilbab anda.'"
Wanita lain, Amal Albuliaihi 26 yang memiliki dua anak berusia empat dan satu tahun menambahkan, selain pria tua ada juga seorang wanita yang berteriak "BOM" kepadanya.
Polisi
Sementara itu, seorang juru bicara polisi di Norfolk menegaskan bahwa kejahatan rasial itu telah dilaporkan kepada mereka, dan insiden itu terjadi pada tanggal 20 - 21 Februari lalu.
Juru bicara polisi menyatakan: "Dua wanita telah dilecehkan secara rasisme verbal saat mereka berjalan melalui London Street di pusat kota." [muslimdaily.net]
eveningnews24.co.uk