ResistNews.Terkait
meluasnya opini “BBM Naik, SBY Turun,” Ketua DPP Hizbut Tahrir
Indonesia Rokhmat S Labib menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tetap harus diturunkan meskipun per 1 April mendatang tidak
jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Tidak
peduli apakah dia menaikkan BBM atau menurunkan BBM. Jadi seandainya
BBM itu diturunkan SBY, bukan berarti SBY tidak boleh diturunkan!”
tegasnya pada Halqah Islam dan Peradaban (HIP), Rabu (21/3) siang di
Wisma Antara, Jakarta.
Pernyataannya
pun kontan disambut takbir hadirin. “Allahu Akbar!” pekik sekitar 250
peserta yang hadir dalam talkshow yang bertema Tolak Kenaikan BBM! Tolak Liberalisasi Migas! Pemerintah Bohong, Khianat dan Zalim.
Bahkan
andai digratiskan pun, lanjut Rokhmat, itu tidak menghalangi kaum
Muslimin untuk menurunkan SBY. Karena SBY tidak menerapkan syariah
Islam. “Setiap penguasa yang tidak menerapkan Islam, itu harus
dijatuhkan, harus diganti!” tegasnya.
Rokmat
pun mengingatkan kaum Muslim agar dorongan untuk menaikkan atau
menurunkan sebuah rezim itu berdasarkan hukum yang diterapkan.
“Apabila
syariah yang diterapkan oleh seorang khalifah maka tidak boleh
diturunkan, kecuali dia melakukan kekufuran yang nyata. Sementara
penguasa yang jelas-jelas menerapkan hukum kufur memang layak untuk
diturunkan dan diganti dengan khilafah yang menerapkan syariah Islam
secara total!” pungkasnya kemudian disambut takbir hadirin dengan
lebih keras lagi.
Di
samping Rokhmat, nampak pula beberapa tokoh nasional yang hadir, di
antaranya, Fuad Bawazier (Mantan Menteri Keuangan), Ahmad Djauhari
Syamsudin (Ketum Syarikat Islam), Helmi M Burin (Ekonom Muhammadiyah)
dan Ahmad Daryoko (Ketum SP BUMN Strategis