ResistNews--"Gaza hanya korban. Sedangkan al-Quds adalah tempat pertempuran yang sesungguhnya," kata Syeikh Saud Abu Mahfuzh, Ketua Aliansi Internasional untuk Penyelamatan al-Quds dan Palestina kepada pers di Jakarta, (18/03/2012), kemarin.
Syeikh Saud mengatakan itu menyusul pertanyaan kenapa aksi demo - Global March to Jerusalem (GMJ) - dilakukan ke Jerusalem ketimbang membawa bantuan ke Gaza yang diblokade oleh Zionis.
Salah seorang pembicara pada jumpa pers itu mengatakan, jika al-Quds bebas otomatis Gaza juga bebas dengan sendirinya.
Kata Syeikh Saud, Yahudi telah melakukan proyek penjajahan terhadap al-Quds sejak sebelum berdirnya negara Zionis pada Mei 1948.
"Mereka sangat ingin mengusir umat Islam dan Nasrani dari al-Quds. Dan al-Quds untuk mereka sendiri," kata Saud yang orang Palestina yang mukim di Yornadia ini.
Syeikh Saud menjelaskan, al-Quds memang ada di Palestina. Tetapi al-Quds menjadi milik dan tanggung jawab umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia.
Direktur Spirit of Aqsa, Bachtiar Nasir mengatakan, selain untuk kepentingan Islam, GMJ juga punya nilai kemanusiaan universal. Sebab itu, kantanya, aksi ini juga diikuti aktivis-aktivis dari agama selain Islam.
"Dari Indonesia, Pemuda Katolik dan pendeta dari Katolik dan Protestan akan ikut serta," kata Bachtiar.(hidayatullah)