-->

Hendri Saparini: Kenaikan BBM Akal-akalan Saja

ResistNews - Managing Director ECONIT Hendri Saparini menilai rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012 mendatang hanyalah akal-akalan pemerintah semata. Tidak ada alasan rasional yang dapat diterima. Menaikkan harga BBM juga dinilai Hendri sebagai kebijakan yang tidak peka terhadap kondisi masyarakat.

"Ini kebijakan yang tidak sustainable", kata Hendri dalam diskusi soal perekonomian Indonesia yang digelar Institute Peradaban, di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Selasa sore (27/3/2012).

Kenaikan harga BBM akan menambah angka kemiskinan di Indonesia. Jumlah orang miskin dan mendekati miskin saat ini sekitar 92 juta orang. Sementara pemerintah hanya akan mengucurkan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk 75 juta orang. "Ini kan tidak mengcover", kata ekonom lulusan Jepang itu.

Dalam kesempatan yang sama Hendri dengan menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga membantah kampanye pemerintah yang selalu mengatakan bahwa subsidi BBM banyak dinikmati orang kaya. Dengan alasan ini pemerintah selalu bernafsu mencabut subsidi BBM. Faktanya, kata Hendri, 65% BBM dikonsumsi oleh keluarga dengan pendapatan 4 dollar per hari. "Artinya yang mengkonsumsi BBM itu masyarakat menengah ke bawah dan miskin", katanya.

Ketika Suara Islam Online menyinggung apakah BLSM akan digunakan rezim SBY untuk memperbaiki citra SBY dan partai Demokrat, Hendri menampik. "Lah kalau itu kan Pemilu juga masih jauh. Nanti rakyat juga lupa lagi", jawabnya.(SI-online)