Suasana kampanye di Timor Leste (Helmi/dok)
ResistNews - Timor Leste hari ini Sabtu (17/03), menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih Presiden mereka. Pemilu presiden yang kali ketiga di Timor Leste sejak kemerdekaan 2002 lalu, diikuti oleh 12 kandidat.Tiga dari 12 kandidat yang paling bersaing adalah peraih Nobel Perdamaian, Jose Ramos Horta, pemimpin oposisi Fransisco Guteres, dan mantan panglima Angkatan Perang Timor Leste (FDTL) Taur Matan Ruak. Taur disebut-sebut mempunyai kans paling besar memenangkan pemilu.
Kampanye Presiden kali ini berlangsung relatif aman tanpa kekerasan atau pelanggaran serius. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga resmi menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada polisi Timor Leste sejak 2011 lalu. Kendati demikian, PBB masih menyiagakan 1.200 pasukan lebih di negara tersebut.
Pemilihan dimulai sejak pukul 07.00 waktu setempat (pukul 05.00 WIB). Para pemilih melakukan pemilihan dengan dengan melubangi surat suara yang berisi sejumlah kandidat. Para pemilih yang sudah melakukan pemilihan diberi tinta berwarna hitam di jari telunjuknya, sebagai tanda bahwa mereka telah memilih.
Para calon presiden harus mengumpulkan 50 persen suara untuk meraih kemenangan langsung atau dalam satu putaran. Jika tidak, putaran kedua agar digelar dalam 2 pekan mendatang. Namun hasil resmi pemilihan diperkirakan belum akan diketahui hingga awal pekan depan. Para pemantau internasional dan perwakilan dari Australia, Uni Eropa serta negara-negara berbahasa Portugis ikut memantau jalannya pemilihan tersebut.
(ss/rin/kap/politikindonesia)