ResistNews – Tentara Amerika Serikat (AS) yang dikirim bertugas di luar negara, seperti di Vietnam (tahun 60-an), di Afghanistan, Iraq, ujungnya selalu meninggalkan masalah sosial bagi warga lokal sepulang sang prajurit kembali ke negara asalnya.
Masalah itu akhirnya menjadi beban yang harus tanggung sendirian oleh keluarga setempat, di samping juga menahan perasaan malu dan aib. Kasus ini terjadi di di Thailand Selatan di mana banya wanita Muslim menjalin hubungan akrab dengan tentara non-Muslim sehingga menikah dan punya anak.
Menurut sumber, 1000 Muslimah telah terperdaya dengan tentara Thai yang bertugas memburu pejuang Islam di bagian Selatan Negera Gajah Putih itu. Mereka juga dikabarkan menikah dengan tentara Thai, dan setelah sang prajurit usai bertugas, sebagian ada yang dibawa bersama namun banyak juga yang ditinggalkan begitu saja.
Organisasi Hak Asasi Kemanusiaan berkaitan masalah perbatasan di Selatan Thailand, Chaiyong Maneerungsakul, mengatakan, kaum Muslimah menjadi mangsa akibat menjalin hubungan dengan tentara Buddha yang dikirim bertugas di rantau itu.
Ada anggota tentara Buddha itu jatuh cinta dengan wanita lokal yang beragama Islam dan membujuk menikahi mereka. Meskipun tentara itu berpindah agama (Islam), tapi ujungnya hanya penipuan. Cerita tentara Menurut Chaiyong, berita tentara beragama Buddha memeluk Islam adalah perkara biasa di sini.
“Bagi mereka tiada halangan, hari ini Buddha, besok Islam dan lusa kembali jadi Buddha lumrah berlaku.”
Jika tentara itu menamatkan tugas di Selatan dan pindah ke wilayah lain, Muslimah tadi berhadapan dengan masalah kejutan budaya, yang akhirnya terpaksa pulang semula ke wilayah Selatan kembali. Demikian Chaiyong yang dipetik Koran Bangkok Post.
Pembongkaran isu 1000 Muslimah itu disertai dengan kasus rekaman video menunjukkan seorang remaja Muslim lokal berusia 16 tahun dicabuli tentara pemerintah Thailand.
Laporan menyatakan, pada 22 Januari lalu, seorang tentara dikenali sebagai Winai, telah melakukan pencabulan di sebuah lokasi berdekatan dengan sebuah rumah sakit dekat pos tentara. Di kawasan sunyi itu pelecehan dilakukan sambil direkam rekan mereka seorang tentara pemerintah bernama Yot.
Kasus terkuak setelah Yot membagi-bagikan rekaman keji itu yang menyebabkan kedua orangtua korban mengadu kepada pihak pemerintah.
Kejadian pelecehan seksual dan kasus korban Muslimah oleh tentara Budha mengabaikan isteri dan anak-anaknya ini semakin menambahkan penderitaan umat Islam di Selatan yang sudah sekian lama menderita sejak negara yang majoriti penduduknya Islam itu diperlakukan buruk tentara Thailand. (hidayatullah/muslimahzone.com)