Uang sebesar itu, jelas Menteri Luar Negeri Belanda, diperuntukkan bagi pemerintahan Dewan Transisi Nasional (NTC) guna belanja kebutuhan rakyat Libya. Antara lain untuk pembelian makanan, obat-obatan, pendidikan, dan gaji pegawai negeri.
Kebijaksanaan pemerintah Belanda ini mendapatkan dukungan PBB dan disetujui untuk segera ditransfer. Bulan lalu, Belanda mentransfer uang senilai Rp 1,4 triliun ke lembaga kesehatan PBB, WHO, untuk pembelian obat-obatan bagi rakyat Libya.
"Uang yang dicairkan tersebut terrsimpan di sejumlah bank di Belanda berasal dari Bank Sentral Libya," papar pemerintah.
Sejak perang berkecamuk 6 bukan silam di Libya, sudah ribuan orang hilang nyawa termasuk ribuan lainnya cedera. Mereka kini dirawat di sejumlah rumah sakit dan membutuhkan obat-obatan. (tempointeraktif.com)