-->

Ternyata, Pasukan Khusus Inggris Bantu Pemberontak Libya



 

ResistNews - Pasukan khusus angkatan bersenjata Inggris, menurut laporan harian Daily Telegraph, saat ini berada di Libya untuk membantu pemberontak mencari penguasa negeri itu, Muammar Qadhafi.
Menurut laporan harian Inggris Daily Telegraph, sejumlah tentara Inggris berada di Libya sejak beberapa pekan ini untuk membantu pemberontak negeri di Afrika Utara itu. Selanjutnya dilaporkan bahwa pasukan khusus Inggris tersebut memainkan peran kunci dalam mengkoordinasi penyerbuan ke kota Tripoli. Pasukan Inggris itu dikatakan mengenakan pakaian seperti kelompok pemberontak dan menggunakan senjata yang sama. Demikian Daily Telegraph yang mengutip lingkungan kementrian pertahanan Inggris.
Dalam berbagai wawancara televisinya Kamis pagi (25/08/2011), Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox tidak mau mengomentari laporan tersebut secara langsung.
Ia hanya mengutarakan, “Malam kemarin NATO lebih aktif dengan serangan-serangannya terhadap berbagai pusat komando dan pengawasan rezim ketimbang hari-hari sebelumnya. Militer Inggris ikut terlibat."
Menurut keterangan resmi, Inggris hanya memberikan dukungan udara dan informasi intelijen. Namun Menhan Fox membenarkan bahwa penasehat militer Inggris ditugaskan untuk membantu pemberontak pada bagian komunikasi dan logistik serta struktur komando.
Saat ditanya, apakah ia merencanakan pengiriman pasukan darat Inggris, Fox menjawab: “Tidak. Bila pasukan darat diperlukan untuk menstabilkan situasi, maka sebaiknya negara-negara Arab atau Uni Afrika yang mengirimkan pasukannya. Harus ada penyelesaian dari Libya untuk masalah ini. Kalau perlu bantuan, sebaiknya dicari dari wilayah itu dan tidak dari barat, jika itu menyangkut perkembangan jangka panjang di Libya."
Menteri Pertahanan Inggris menegaskan bahwa ia melihat kekuasaan Qadhafi berakhir, meskipun tidak diketahui, di mana ia kini berada. Fox mengungkapkan penyesalannya bahwa pada sidang DK PBB menyangkut Libya di New York, Kamis (25/08/2011), Afrika Selatan menolak usulan pencairan aset Qadhafi yang dibekukan untuk kepentingan pemerintah transisi: “Saya pikir ini sangat disayangkan dan salah. Bila Afrika Selatan mengatakan bahwa mengakui Dewan transisi berarti tidak netral lagi, maka orang harus melihat kenyataan bahwa warga Libya sendiri yang telah memutuskan untuk kebebasan dan menentukan masa depannya sendiri."
Kepung milisi Qadhafi
Sementara itu, di jalan-jalan Tripoli masih terdengar baku tembak antara pemberontak dan pendukung Qadhafi. NATO melanjutkan serangan udaranya Kamis malam di Tripoli. Bandara ibukota juga berhasil dikuasai oleh pemberontak setelah mendapat perlawanan dari tentara Qadhafi.
Hingga laporan diturunkan, pemberontak mencari Qadhafi di dalam sistem bunkernya yang cabangnya luas. Mereka menemukan pusat pengaturan sistem dan kendaraan-kendaraan di dalam bunker itu. Di kawasan Abu Salim di Tripoli sekitar 1.000 pemberontak mengepung sejumlah bangunan tempat persembunyian milisi Qadhafi. Juga di daerah-daerah tertentu dilaporkan pertempuran-pertempuran baru.(hidayatullah.com)