“Sungguh amat memilukan, banyak Muslim Somalia berpuasa tanpa sahur (makan menjelang fajar) akibat kekurangan pangan,” tulis wartawati Mesir, Noha Radwan, di harian Al Anba, Kamis.
Noha mencatat, tidak ada makanan yang biasanya bertebar menjelang berbuka di pasar-pasar, di jalan-jalan, dan di seputar tempat ibadah. Yang ada adalah penderitaan kekurangan pangan yang makin mencemaskan dengan banyaknya anak-anak meninggal tiap hari akibat kekurangan gizi dan kelaparan.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil Al Araby, menyatakan keprihatinannya dan telah mengimbau negara-negara anggota Liga Arab untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat negeri Tanduk Afrika itu. Keprihatinan senada diutarakan Sekjen Organisasi Konferensi Islam, Ekmeleddin Ihsanoglu.
Wakil Sekjen PBB bidang kemanusiaan, Valerie Amos, menilai kelaparan di Somalia bisa menyebar luas jika masyarakat internasional tidak segera memberikan dana yang diperlukan untuk merespon krisis kelaparan, yang kini telah menewaskan puluhan ribu orang itu.
Sebelumnya, badan kemanusiaan PBB mengumumkan bahaya kelaparan di dua daerah di Somalia Selatan.
Kekeringan sebagai salah satu pemicu bahaya kelaparan, kini telah menyebar ke negara-negara jiran Somalia seperti Kenya, Ethiopia dan Djibouti. Dari ketiga negara itu diperkirakan 12,4 juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan terparah selama 60 tahun.
Tetapi sampai pada pertengahan tahun, hanya sekitar separoh dana yang bisa dihimpun, dan pada pekan lalu baru mencatat satu miliar dolar.
Jumlah itu, menurut Amos, tidak cukup. Padahal krisis tak bisa diabaikan begitu saja, dan badan PBB mengingatkan kembali komitmen negara-negara terutama negara maju dalam mengatasi persoalan kemanusiaan ini.
Sementara itu Wakil Sekjen PBB juga mengingatkan pihak-pihak yang berseteru di Somalia untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional, dalam menyampaikan bantuan-bantuan kepada orang-orang yang memerlukan.
Dana Anak-anak PBB, UNICEF, pekan lalu berteriak lantang agar semua `aktor` di dunia ini bertindak menyelamatkan kehidupan anak-anak sebagai prioritas utama, dan perlunya dukungan semua upaya agar sumbangan itu sampai ke tangan anak-anak Somalia selatan yang memerlukan.
Dalam pernyataan di Nairobi, UNICEF memperkirakan 1,25 juta anak di seluruh Somalia selatan sangat memerlukan pertolongan, untuk menyelamatkan hidupnya, termasuk 640.000 anak yang kini mengalami kelaparan akut.
Keluarga-keluarga sudah tak bisa bertahan di rumahnya tanpa pangan, dan ribuan wanita dan anak-anak mereka berjalan berhari-hari untuk mendapatkan makanan dan air minum, dan hidup tanpa kepastian di tenda-tenda pengungsian.
Dewan Keamanan PBB pekan lalu menyatakan sangat bersedih atas kenyataan adanya kelaparan akut di Somalia, dan beberapa bagian di Tanduk Afrika, terutama diakibatkan kekeringan. Dewan Keamanan meminta penghimpunan dana kemanusiaan ditingkatkan, dan menyambut baik mobilisasi masyarakat internasional sejauh ini, termasuk pada pertemuan darurat Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma 25 Juli. DK PBB juga mengimbau semua negara anggotanya untuk menyumbang dan mengkonsolodasikan imbauan-imbauan bagi rakyat Somalia.
FAO memperkirakan 12 juta orang dicekam bahaya kelaparan di kawasan Tanduk Afrika dan harus cepat dibantu, ditangani. Untuk mencegah bahaya kelaparan akibat kekeringan, Bank Dunia mengumumkan menyumbang sekitar 500 juta dolar untuk. Kepala Bank Dunia, Robert B. Zoellick, menandaskan bahwa krisis pangan di Afrika Timur adalah contoh lain mengapa para mitra internasional menempatkan pangan sebagai kebutuhan utama.
Palestina Serukan Bantuan Dunia Untuk Somalia
Pekan lalu, Gerakan Perlawanan Islam HAMAS, menyerukan kepada segenap organisasi HAM dan dunia untuk segera mengulurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Somalia dan Negara tanduk Afrika, atas bencana kemanusiaan yang dihadapi Somalia dan sejumlah Negara tanduk Afrika akibat kekeringan dan kelaparan.
Dalam rilisnya, Sabtu (30/7) Hamas menyatakan, “Kami melihat situasi di Somalia dan sejumlah Negara tanduk Afrika dengan rasa sedih dan bimbang atas kekeringan parah yang mereka alamai, kondisi ini menyebabkan bencana kemanusiaan yang parah yang bisa mengancam kehidupan dan masa depan rakyat Somalia dan sekitarnya.”
Hamas mendesak segenap rakyat Palestina, Arab, Islam, Liga Arab, OKI, LSM dan lembaga dunia untuk memberikan bantuan dan melindungi rakyat Somalia dan sekitarnya dari bahaya yang mengancam kehidupan mereka akibat bencana ini.
(antaranews.com)