-->

Sisi Gelap Pendeta Pengharam Facebook Terungkap!

NEW JERSEY (Berita SuaraMedia) – Seorang pendeta yang mengklaim situs Facebook sebagai "pintu gerbang menuju kekafiran" baru-baru ini mengungkapkan sebuah hal yang bertolak belakang. Ia mengaku bahwa dirinya melakukan hubungan seksual bersama dua orang lain, yakni istrinya dan seorang asisten gereja laki-laki.

Rahasia masa lalu Pendeta Cedric Miller terungkap setelah ia memerintahkan para petinggi gereja menghapus akun Facebook mereka atau mengundurkan diri.

Ia menyalahkan situs jejaring sosial tersebut sebagai penyebab pasangan-pasangan yang telah menikah terlibat perselingkuhan dan membakar lagi "gairah lama".

Pemuka agama berusia 48 tahun dari Living World Christian Fellowship Church di Neptune, New Jersey, tersebut membenarkan bahwa dirinya melakukan permainan seksual bersama istrinya Kim setelah kesaksiannya dalam sebuah kasus di persidangan terungkap.

Hal itu sering terjadi di kediamannya pada saat pertemuan studi Alkitab hari Kamis dan pada hari Minggu setelah kebaktian.

"Saya mengetahui bahwa sebuah bagian menyakitkan dari masa lalu saya telah muncul kembali," tulis Miller dalam sebuah surat elektronik seperti dikutip Daily Mail.

"Kehidupan saya sebagai seorang pelayan Tuhan, suami, ayah, dan teman membuat saya menetapkan pendirian bahwa saya harus melakukan segala yang mampu saya lakukan untuk membantu sebanyak mungkin orang agar memperkuat, melestarikan, dan memperbaiki ikatan tali pernikahan yang sering kali rentan," tulisnya.

Miller mengatakan bahwa istrinya terlibat perselingkuhan di luar nikah dengan seorang asisten gereja, dan ia selalu hadir dalam banyak pertemuan mereka, terkadang istri sang asisten juga ada.

"Kami berbicara dan tertawa, bermain dan melakukan hal-hal di luar kepantasan," tambahnya.

Saat ditekan seorang pengacara agar memberikan lebih banyak rincian, Miller menambahkan, "Kami telah melampaui jalur beberapa kali, maksud saya di antara kami berempat."

Sang pengacara kemudian bertanya, "Oke, yang kalian lakukan adalah hubungan seksual, benar?"

"Ya," jawab Miller.

Tapi, sang pendeta mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan itu terhenti saat ada sejumlah wanita jemaat gereja yang menuding sang asisten juga berhubungan seksual dengan mereka.

Sang pendeta memicu kontroversi pekan lalu saat mengultimatum sekitar 50 pejabat gereja yang telah menikah agar menghapus akun Facebook mereka atau berhenti dari jabatan sebagai pemimpin.

Ia sebelumnya meminta para jemaat yang telah menikah agar berbagi informasi yang dimasukkan ke situs jejaring sosial dengan pasangan masing-masing – seperti yang ia lakukan – dan ia mengaku akan tak lagi menggunakan situs itu pekan ini.

Cedric sebelumnya mengklaim bahwa ada 20 pasangan dari jemaatnya yang berjumlah 1.100 orang yang mengalami kesulitan dalam kehidupan pernikahan gara-gara situs jejaring sosial.

Menurutnya, Facebook memungkinkan pasangan yang sudah menikah berhubungan kembali dengan mantan-mantan kekasih mereka dan mengakibatkan perseteruan dan kepahitan.

Miller mengklaim menggunakan akun miliknya untuk tetap berhubungan dengan keenam anaknya, meski ia akan menutup akunnya.

Di luar itu, situs tersebut mengandung risiko yang terlalu besar, kata Miller.

"Orang-orang menggunakannya untuk mengundang orang-orang lain ke perkumpulan sosial, saling berbagi kisah dalam Alkitab, atau membicarakan hal-hal yang terjadi di gereja," katanya.

"Itu semua positif dan perlu dilakukan. Tapi, sisi buruknya terlalu besar," tambahnya.

"Saya banyak dimintai nasihat oleh para pasangan yang pernikahannya bermasalah gara-gara Facebook selama satu tahun setengah ini," kata Miller. (dn/nk/dm) www.suaramedia.com