"Sampai sekarang saya masih menolak, tidak etis tiba-tiba menggusur orang yang dahulu diseleksi. Dan secara moral saya mantan panitia seleksi (komisi) kejaksaan," kata Bambang, Jumat (26/11/2010).
Bambang menjelaskan, dia menghormati para anggota yang telah dipilih dan lolos seleksi. Lagi pula akan sangat tidak pantas bagi dia jika setelah selesai seleksi KPK, malah menerima tawaran lain.
"Seolah saya job seeker, saya menolak," imbuh Bambang yang mengaku belum dihubungi pihak Istana.
Bambang mengaku dirinya masih memiliki banyak aktivitas yang dilakukan, guna mendukung gerakan pemberantasan korupsi. "Saya masih di tim investigasi MK dan bantu di tim eksaminasi juga sebagai lawyers," tutupnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menawarkan Bambang Widjojanto (BW) menjadi Ketua Komisi Kejaksaan. SBY menginginkan BW untuk dapat memperkuat kinerja Komisi Kejaksaan baik itu secara kewenangan, tugas, dan otoritas.
"Saya berharap kepada Bapak Bambang Widjojanto berkenan untuk memimpin Komisi Kejaksaan," ujar Presiden SBY di kepada wartawan usai melakukan Salat Jumat di Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
SBY menjelaskan, dirinya ingin memperkuat kinerja Komisi Kejaksaan dan Komisi Kepolisian Nasional. Saat ini tengah digodok Peraturan Presiden (Perpres) untuk dapat memberikan peran yang lebih kuat dari segi kewenangan, tugas, dan otoritas.
"Saya, Wapres dan para menteri telah bersepakat, siapapun yang tidak mendapat amanah memimpin KPK, saya harap bisa memimpin Komisi Kejaksaan," terang presiden.
Sebelumnya, Bambang kalah saat pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di DPR.
Sebenarnya, kata dia, siapapun yang tidak diberi amanah jadi Pimpinan KPK, sudah dia siapkan posisi di Komisi Kejaksaan. "Karena dalam seleksi pimpinan KPK, keduanya [Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas] diunggulkan. Keduanya kredibel."
SBY mengaku ingin memperkuat dua komisi, yakni Kejaksaan dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Dia tengah menggodok peraturan presiden untuk pemberian peran yang lebih kuat pada kedua institusi ini. "Juga kewenangan dan otoritas untuk bekerja secara efektif," kata dia.
Selain itu, sambung SBY, saat ini sejumlah nama pun tengah digodok untuk masuk dalam dua komisi ini. Keinginan SBY agar Bambang bisa masuk Komisi Kejaksaan tengah diproses. "Saya yakin kalau orang seperti Bambang Widjojanto bisa memastikan Kejaksaan akan terus melanjutkan reformasi Kejaksaan," jelasnya.
"Saya masih komunikasikan dengan Bambang Widjojanto. Mudah-mudahan diterima."
Dalam seleksi Pimpinan KPK kemarin, Komisi III bidang Hukum DPR memilih Busyro Muqoddas sebagai pemenang. Selain itu, Busyro juga terpilih sebagai Ketua KPK menggantikan Antasari Azhar.
Busyro menang setelah mengumpulkan 34 suara, sementara Bambang hanya 20 suara. (fn/dt/vs) www.suaramedia.com