Pemandangan laut di Tel Aviv, Israel. Menurut beberapa ahli, ombak raksasa Tsunami akan menghajar negara tersebut dalam waktu 50 tahun mendatang. Hingga saat ini, Israel terus meningkatkan kewaspadaan mereka, meski belum secara resmi mengumumkan berita tersebut kepada warganya. (SuaraMedia News)
Dr. Goodman, ahli di bidang geo-arkeologis, mengekspos bukti-bukti geologis ini secara kebetulan. Tujuan awalnya di Caesarea adalah membantu dalam penelitian di pelabuhan kuno itu dan di sebuah bangkai kapal lepas pantai.
"Kami berharap menemukan puing-puing kapal, namun kami sangat terkejut ketika mengungkapkan lapisan-lapisan geologis yang tidak biasa dan belum pernah kami lihat di kawasan ini sebelumnya. Kami mulai mengebor laut dengan asumsi bahwa itu adalah lapisan lokal yang terkait dengan pembangunan pelabuhan," jelasnya.
Pengeboran geologis – di area-area dengan panjang 1-3 meter dan berbagai kedalaman – memungkinkan Dr. Godman untuk mengetahui umur lapisan itu menggunakan dua metode: karbon-14 dan OSL (optically stimulated luminescence), pencahayaan yang distimulasi oleh optik. Ia menemukan bukti dari empat peristiwa tsunami di Caesarea, yaitu di tahun 1500 SM, 100-200 M, 500-600 m, dan 1100-1200M.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Masyarakat Geologis Amerika, Dr. Goodman menjelaskan bahwa tsunami-tsunami itu menimbulkan ledakan gunung api Santorini, yang mempengaruhi seluruh kawasan Mediterania. Gelombang tsunami lokal menurut Dr. Goodman dihasilkan dari longsor bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi. "Lokal" bukan berarti "kecil". Gelombang ini bisa mencapai ketinggian lima meter dan menjangkau pantai hingga dua kilometer. Komunitas tepi pantau dalam jarak jangkau ini akan terkena dampak kerusakan yang sangat parah dari tsunami semacam itu. Ketika penduduk tepi pantai membersihkan daratan pasca peristiwa dan kembali ke peradaban, bukti-bukti tsunami tersimpan di dalam laut, jelas Dr. Goodman.
Untuk memperingatkan Israel akan peristiwa tsunami di Laut Mediterania, komisi antarmenteri yang menangani kesiapan gempa bumi memutuskan untuk memasang sistem peringatan dini dalam waktu dekat.
Laut Mediterania adalah salah satu wilayah perairan yang paling berbahaya dalam hal tsunami – gelombang raksasa akibat gempa bumi bawah laut atau longsor besar bawah laut setelah gempa bumi di darat.
Setelah bencana tsunami di Asia Timur lima tahun lalu, diputuskan untuk memasang mekanisme peringatan di dalam laut. Proyek ini dikoordinir oleh direktur ilmu darat dan kelautan di Kementerian Infrstruktur, yang akan dibantu oleh staf dari Institut Penelitian Oseanografis dan Limnologis Israel.
Tsunami Mediterania yang paling baru terjadi enam tahun lalu, di lepas pantai Aljazair, menyusul sebuah gempa bumi di dalam laut. Gempa itu menimbulkan gelombang yang relatif kecil yang menabrak 100 kapal di Kepulauan Kenari. Namun, satu abad yang lalu, sebuah tsunami besar menyebabkan tewasnya puluhan ribu orang di Sisilia.
Penelitian menunjukkan bahwa sebuah tsunami yang sangat kuat akan menghantam wilayah itu setiap 120 tahun. Menurut Dov Rosen dari Institut Oseanografis, sebuah gempa bumi dahsyat diperkirakan akan terjadi di Israel dalam 50 tahun ke depan, dan ada kemungkinan yang cukup masuk akal akan timbulnya tsunami besar pada saat itu.
Ilmuwan di institut telah memeriksa beberapa skenario semacam itu, termasuk sebuah gempa bumi dashyat di dekat Crete. Peristiwa itu akan menimbulkan banjir bandang di jalan Hayarkon dan Ha'atzmaut di Tel Aviv serta di pelabuhan Haifa. Ancaman paling serius adalah banjirnya kolam pendingin Perusahaan Listrik Israel yang akan menyebabkan terjadinya pemadaman listrik dalam waktu lama.
Pemasangan sistem peringatan dini ini adalah langkah paling penting dalam mempersiapkan diri menghadapi tsunami di Israel. Tahap pertama akan diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang, termasuk meningkatkan kinerja mekanisme yang memonitor level permukaan air laut Mediterania, sehingga mereka dapat mengirim informasi saat itu juga mengenai tsunami yang akan terjadi. Stasiun-stasiun ini berlokasi di pantai Hadera, Haifa, dan Ashdod. Menurut Rosen, mereka akan memberikan peringatan dini 90 menit sebelum peristiwa tsunami, menyusul sebuah gempa bumi di area Crete atau Rhodes.
Dalam kasus longsor pasca gempa di wilayah Laut Mati, masa peringatannya hanya 10 menit.
Belum diputuskan bagaimana menyampaikan informasi itu kepada publik dan tindakan apa yang akan direkomendasikan. (rin/sd/hz) www.suaramedia.com