-->

Disanksi PBB, Ali Abdullah Shalih Ngemis Perlindungan pada Negara Teluk


+ResistNews Blog - Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengirimkan utusan ke sejumlah negara Teluk, sebagai upaya mendapatkan perlindungan keluar dari Yaman. Hal itu ia lakukan setelah mendapatkan sanksi dari PBB.

Mantan menteri luar negeri Yaman era Saleh yang masih setia, Abu Bakar Al-Qirbi, dilaporkan sedang mengunjungi ibukota negara-negara Arab. Tujuannya adalah memperbaiki citra Ali Abdullah Saleh di mata negara-negara yang tergabung dalam kerjasama Teluk (GCC), dan membantah tuduhan keterkaitan Saleh dengan pemberontak Syiah Hautsi.

Dia juga mengupayakan agar Saleh dan keluarganya mendapatkan jalan keluar yang aman dari Yaman, sebagaimana diungkapkan seorang pejabat GCC yang dilansir Al-Arabiya pada Rabu (15/04). Misi tak resmi Al-Qirbi itu disebut sebagai upaya yang tidak masuk akal.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB pada Selasa (14/04) telah mengeluarkan resolusi terkait embargo senjata bagi pemberontak Syiah Hautsi. Resolusi itu juga memberikan sanksi kepada pemimpin kelompok pemberontak Abdul Malik Al-Hautsi dan juga Ali Abdullah Saleh.

Sesaat setelah keluarnya resolusi itu, Amerika Serikat segera memasukkan nama pemimpin pemberontak Syiah Hautsi dan Saleh ke dalam daftar hitam. Sejumlah pejabat negara Teluk juga menyebut bahwa Saleh telah mengalami kebangkrutan moral dan politik.

Pemberontak Hautsi menggulingkan pemerintahan dan membubarkan parlemen Yaman yang sah pada bulan Februari 2015. Mantan presiden Ali Abdullah Saleh bersekutu dalam pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok yang juga mendapatkan dukungan dari Iran tersebut. [Al-Arabiya/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]