+ResistNews Blog - Ribuan demonstran membanjiri jalan-jalan di London untuk mengirim pesan kepada Presiden AS Donald Trump yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Inggris.
Demonstrasi itu menampilkan beragam ideologi dan kecenderungan politik, semuanya bersatu untuk menentang kefanatikan Trump, yang menurut mereka bertentangan dengan ideologi di Inggris.
Sementara puluhan orang mulai berkumpul di luar Oxford Circus Station di London, memegang peluit dan topeng “Trump busuk”, Rowan Bayomi (19), memulai protes dengan hal yang berbeda.
Berbekal sajadah dan plakat, pengunjuk rasa muda itu bergabung dengan ratusan Muslim lainnya yang datang ke taman Cavendish Square, beberapa meter dari lokasi demonstrasi utama, untuk mengadakan sholat Jum’at.
Sholat Jum’at di tempat terbuka ini diselenggarakan oleh Friends of Al-Aqsa dan Asosiasi Muslim Inggris. Tindakan tersebut dilakukan sebagai solidaritas mereka terhadap Muslim Amerika yang hidup di bawah kekuasaanTrump.
Kunjungan Trump menjadi kontroversial dalam beberapa jam setelah kedatangannya.
Para pengkritiknya mengatakan bahwa presiden AS membawa retorika fanatiknya ke Inggris yang dapat menimbulkan rasa takut terhadap para imigran dan Muslim.
Trump menghina walikota Muslim pertama di London, Sadiq Khan, pada Selasa (10/7) dan mengatakan bahwa para imigran akan merugikan Eropa.
Sadar akan penghinaan Trump, pengunjuk rasa Muslim bergabung dengan ribuan demonstran di jantung kota London untuk mengecam kehadiran presiden AS di negara itu.
“Ini adalah cara kami melawan Trump dan apa yang dia perjuangkan,” kata Bayoumi kepada Middle East Eye.
“Kami tahu Trump akan datang, dan kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa umat Islam menentang orang ini dengan cara yang mewakili iman dan pesan kami.”
Bayomi, mengenakan abaya hitam dan jilbab berwarna merah muda, mulai berjalan menuju Regent Street. Mengikuti jejak aktivis Muslim lainnya, dia memegang poster oranye yang berisi gambar sebuah keranjang yang dihiasi dengan kalimat “Dump Trump”. (arrahmah.com/ +ResistNews Blog)