+ResistNews Blog - Senin 25 Januari 2016, Uni Eropa mengumumkan pembukaan lembaga keamanan bersama organisasi di kota Den Haag, Belanda, sebagai pusat utama koordinasi dalam perang melawan aksi teror organisasi Negara Islam.
Seperti dilansir saluran televise ABC dari keterangan resmi Kepolisian Eropa (Europol) menyatakan, “Ada kekhawatiran yang timbul di kalangan petugas kepolisian Eropa mengenai adanya serangan susulan Negara Islam pasca Paris Attack yang terjadi pada November tahun 2015 kemarin.”
Europol melanjutkan, “Kantor ini dibentuk untuk memerangi aksi lanjutan dari Negara Islam dalam perang melawan aksi teror mereka.”
Menurut data yang diperoleh Europol, sedikitnya ada 5 ribu warga Eropa yang ikut tergabung dalam berbagai faksi kelompok perjuangan di Irak dan Suriah sejak tahun 2011 lalu.
Tercatat ada sekitar 40 sampai 50 petugas ahli kontra-terorisme yang bergabung dalam lembaga baru ini, dan akan bertugas melacak anggota organisasi teroris, sumber pembiayaan dari mana persenjataan yang diperoleh. (Dostor/Ram/eramuslim/ +ResistNews Blog )
Seperti dilansir saluran televise ABC dari keterangan resmi Kepolisian Eropa (Europol) menyatakan, “Ada kekhawatiran yang timbul di kalangan petugas kepolisian Eropa mengenai adanya serangan susulan Negara Islam pasca Paris Attack yang terjadi pada November tahun 2015 kemarin.”
Europol melanjutkan, “Kantor ini dibentuk untuk memerangi aksi lanjutan dari Negara Islam dalam perang melawan aksi teror mereka.”
Menurut data yang diperoleh Europol, sedikitnya ada 5 ribu warga Eropa yang ikut tergabung dalam berbagai faksi kelompok perjuangan di Irak dan Suriah sejak tahun 2011 lalu.
Tercatat ada sekitar 40 sampai 50 petugas ahli kontra-terorisme yang bergabung dalam lembaga baru ini, dan akan bertugas melacak anggota organisasi teroris, sumber pembiayaan dari mana persenjataan yang diperoleh. (Dostor/Ram/eramuslim/ +ResistNews Blog )