blog.resistnews.web.id - Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) dalam aksi yang berlangsung Jumat siang (16/10), menyatakan penolakan intervensi militer Rusia dalam konflik di Suriah.
“Rusia tidak berhak ikut campur urusan umat Islam, kami peringatkan kepada Rusia. Bahwa kami umat Islam adalah umat yang mencari mati,” ujar Abu Bilal, yang membawakan acara aksi di depan Kedutaan Besar Rusia di Kuningan, Jakarta.
Aksi yang diikuti seratusan Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) wilayah Jakarta diwarnai berbagai poster yang dibawa oleh peserta aksi. Di antara poster itu berbunyi “Syam Kuburan Kuburan Rusia”dan “Putin Go To Hell” sebagai ekspreksi kemarahan pada kebijakan militer Rusia yang telah membunuh kaum muslimin di Suriah.
Ustadz Muntaha, yang didaulat sebagai orator pertama menegaskan bahwa aksi yang digelar ini sebagai bentuk pembuktian keimanan sesama muslim
“Hari ini kita di sini sebagai bentuk ikatan akidah terhadap saudara muslim yang dibunuh di Suriah,” tegasnya yang disambut takbir oleh para peserta aksi.
Aksi kemudian ditutup dengan pembakaran bendera Rusia dan foto Presiden Rusia Vladimir Putin di depan Kedutaan Besar Suriah sebagai simbol keseriusan massa menentang kebiadaban Rusia di Suriah. [muslimdaily.net/blog.resistnews.web.id]
“Rusia tidak berhak ikut campur urusan umat Islam, kami peringatkan kepada Rusia. Bahwa kami umat Islam adalah umat yang mencari mati,” ujar Abu Bilal, yang membawakan acara aksi di depan Kedutaan Besar Rusia di Kuningan, Jakarta.
Aksi yang diikuti seratusan Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) wilayah Jakarta diwarnai berbagai poster yang dibawa oleh peserta aksi. Di antara poster itu berbunyi “Syam Kuburan Kuburan Rusia”dan “Putin Go To Hell” sebagai ekspreksi kemarahan pada kebijakan militer Rusia yang telah membunuh kaum muslimin di Suriah.
Ustadz Muntaha, yang didaulat sebagai orator pertama menegaskan bahwa aksi yang digelar ini sebagai bentuk pembuktian keimanan sesama muslim
“Hari ini kita di sini sebagai bentuk ikatan akidah terhadap saudara muslim yang dibunuh di Suriah,” tegasnya yang disambut takbir oleh para peserta aksi.
Aksi kemudian ditutup dengan pembakaran bendera Rusia dan foto Presiden Rusia Vladimir Putin di depan Kedutaan Besar Suriah sebagai simbol keseriusan massa menentang kebiadaban Rusia di Suriah. [muslimdaily.net/blog.resistnews.web.id]