+ResistNews Blog - Meski digempur serangan udara koalisi AS, Daulah Islam (IS) masih mengontrol sejumlah kilang minyak yang masih beroperasi. Salah satu kilang minyak yang masih tetap berproduksi dan dikendalikan oleh IS adalah kilang minyak di Provinsi Kirkuk, utara Irak.
“Harga yang mereka jual bisa empat kali lebih rendah daripada harga resmi yang berlaku secara global. IS sudah semakin menguasai Kirkuk dan mengambil lebih banyak produksi minyak di daerah tersebut,” kata Direktur Departemen Utang Politik Kementerian Keuangan Muwafaq Taha Izz al-Din Al-Houri kepada RT, Ahad, (9/11).
“Menghentikan pembelian minyak ke ISIS adalah langkah perlawanan untuk mengalahkan mereka,” kata Menteri Luar Negeri Bahrain Sheik Khalid bin Ahmed Al Khalifa di hadapan 30 kepala negara pada konferensi internasional.
Laporan lain menyebutkan bahwa pemasukan IS dari bisnis minyak tersebut bisa mencapai lebih dari US$ 3 juta (Rp 36 miliar) per hari hanya dengan menjual minyak. Daulah Islam akan menjual minyak per barel dengan harga diskon, antara US$ 20 dan US$ 60. [lasdipo/ +ResistNews Blog ]