-->

Kilang Minyak Daulah Islam Bisa Hasilkan Dana Rp. 36 Miliar Perhari



+ResistNews Blog - Meski digempur serangan udara koalisi AS, Daulah Islam (IS) masih mengontrol sejumlah kilang minyak yang masih beroperasi. Salah satu kilang minyak yang masih tetap berproduksi dan dikendalikan oleh IS adalah kilang minyak di Provinsi Kirkuk, utara Irak.

Menurut laporan, IS menjual minyak hasil dari produksi kilang yang dikuasainya dengan harga yang sangat murah, yaitu US$ 20 (Rp 242 ribu) per barel. Padahal satu barel minyak umumnya dijual hingga US$ 80-119 per drum (sekitar Rp. 1,3 juta).

“Harga yang mereka jual bisa empat kali lebih rendah daripada harga resmi yang berlaku secara global. IS sudah semakin menguasai Kirkuk dan mengambil lebih banyak produksi minyak di daerah tersebut,” kata Direktur Departemen Utang Politik Kementerian Keuangan Muwafaq Taha Izz al-Din Al-Houri kepada RT, Ahad, (9/11).

Al-Houri menjelaskan kementeriannya tengah bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mencari orang-orang yang membeli minyak dari IS dengan harga semurah itu. Irak ketar-ketir, dengan produksi minyak yang melimpah dan ramainya pembeli, pendanaan IS akan terus berjalan.

“Menghentikan pembelian minyak ke ISIS adalah langkah perlawanan untuk mengalahkan mereka,” kata Menteri Luar Negeri Bahrain Sheik Khalid bin Ahmed Al Khalifa di hadapan 30 kepala negara pada konferensi internasional.

Laporan lain menyebutkan bahwa pemasukan IS dari bisnis minyak tersebut bisa mencapai lebih dari US$ 3 juta (Rp 36 miliar) per hari hanya dengan menjual minyak. Daulah Islam akan menjual minyak per barel dengan harga diskon, antara US$ 20 dan US$ 60. [lasdipo/ +ResistNews Blog ]