Bentrokan ini terjadi antara Desa Iha dengan Desa Luhu, sebagaimana dilansir situs berita Republika.
“Laporan yang kami terima dari Polres SBB, warga yang tewas sebanyak lima orang dari Desa Luhu dan empat lainnya dari Desa Iha,” kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Hassan Mukadar di Ambon, Senin 4 Agustus 2014.
Tiga warga asal Desa Iha tewas saat terjadi bentrokan dengan warga Luhu dan sejauh ini belum diketahui identitas mereka. Sedangkan satu korban lainnya bernama Juraid Puttuhena, kata Kabid Humas.
Juraid telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada hari Kamis, (31/7) di dekat Desa Luhu. Namun beberap orang menduga Kematian Juraidlah yang memantik pertikaian itu.
“Juraid bukan meninggal dunia saat terjadi bentrokan sejak Senin, (4/8) subuh sekitar pukul 05.30 WIT, tapi ada dugaan kematiannya menjadi pemicu bentrokan antara warga kedua kampung,” katanya.
Kabid Humas mengatakan, sedangkan lima korban tewas di Desa Luhu bernama Ali Silou, Iza Heluth, Jumading Zuneth, Muhammad Tahir Silehu serta Ong Payapo.
Selain lima nyawa melayang, puluhan warga juga mengalami luka-luka akibat terkena benda tajam berupa parang, panah, dan peluru tajam.
Hingga saat ini belum ada kejelasan tentang sebab musabab terjadinya bentrokan berdarah ini. [lasdipo/ +ResistNews Blog ]