Dalam pernyataan resminya, al-Shabaab memutuskan untuk melarang layanan tersebut setelah mengkaji secara mendalam penggunaan internet. Al-Shabaab menilai penggunaan internet menimbulkan “efek buruk pada perilaku moral Muslim di Somalia” seperti dilansir harar24.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa penggunaan internet di ponsel bagi “masyarakat Muslim merugikan kebijakan keamanan, mereka dapat memata-matai dan dipantau, sementara mata-mata mengirimkan informasi melalui menggunakan Internet pada ponsel mereka “.
Lebih lanjut, Al-Shabaab menambahkan bahwa penggunaan Internet pada ponsel dapat membantu “musuh” dalam penargetan dan menyerang populasi Somalia, khususnya anggota dan pejuang Al-Shabaab.
Meskipun pemerintah Federal dan AMISOM berupaya mengalahkan Al-Shabaab, namun gerakan jihad ini masih menguasai sebagian besar Somalia selatan dan tengah.
Al-Shabaab diketahui sebelumnya telah melarang organisasi bantuan internasional dengan sebab beberapa alasan, diantaranya beberapa dari mereka terlibat dalam kegiatan mata-mata dan bekerja untuk badan intelijen Barat.
Meskipun secara defakto mereka hanya mengontrol Somalia selatan dan tengah. Namun beberapa analis mengatakan seruan itu dapat mempengaruhi seluruh Somalia ( tidak termasuk Puntland & Somaliland ), karena fakta antena utama transmisi sinyal milik perusahaan-perusahaan besar berbasis di Mogadishu, dan perusahaan harus menonaktifkan ketika larangan tersebut berlaku.
Selain itu, dalam pernyataannya Al-Shabaab memberikan waktu selama lima belas hari kepada perusahaan telekomunikasi untuk menonaktifkan semua layanan internet pada ponsel. Dan bagi setiap perusahaan yang menolak untuk mematuhi larangan tersebut akan dianggap “berkolaborasi dengan musuh”, serta langkah-langkah yang diperlukan akan diambil terhadap mereka sesuai dengan syariat “.
Langkah ini dilakukan Al-Shabaab setelah beberapa anggotanya gugur dalam serangan pesawat tak berawak, yang terbaru pada akhir Oktober, mengakibatkan kematian dua anggota Al-Shabaab yang diyakini sebagai anggota senior dalam gerakan Al-Shabaab. (kiblat.net/ +ResistNews Blog )