Saturday, 2 November 2013
+ResistNews Blog - PRESIDEN Amerika Barack Obama menekan Perdana Menteri Irak Nuri al – Maliki pada hari Jumat (1/11/2013) kemarin untuk membangun system demokrasi yang lebih inklusif di Iraq. Obama juga mengatakan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Iraq dalam memberantas Al Qaidah.
Iraq terus mengalami kekerasan dimana-mana setelah tentara AS meninggalkannya secara resmi dua tahun lalu. Sebelumnya, selama delapan tahun Amerika bercokol di negeri ini.
Maliki sendiri terus meminta bantuan kepada Obama untuk melawan kaum Sunni yang merasa terpacu karena adanya perang sipil di Suriah. Seperti diketahui, di Iraq, setelah mangkatnya Saddam Hussein, kaum Sunni ditindas oleh pemerintah Syiah.
“Kami berdiskusi banyak tentang kerja sama untuk menekan kelompok teroris, tidak hanya di Irak, tetapi juga yang sekiranya menimbulkan ancaman bagi seluruh wilayah dan Amerika Serikat,” kata Obama seperti dikutip dari world bulletin.
Sebaliknya Obama lebih mendorong pemerintah Iraq untuk menyelesaikan permasalahannya dengan jalan demokrasi, seperti menyetujui undang-undang pemilu dan penyelenggaraan pemilu yang bebas dan adil tahun depan. “Sehingga semua orang dapat menyelesaikan perbedaan melalui politik, bukan kekerasan,” demikian Obama. [islampos/world bulletin/ +ResistNews Blog ]