-->

Muslim Rohingya Mendapat Bayaran Murah di India

+ResistNews Blog - Melarikan diri dari tindakan buruk oleh ekstremis Buddha di tanah air mereka, ribuan pengungsi Muslim Rohingya menghadapi penghinaan setelah dipaksa menjadi pekerja dengan bayaran murah di Kashmir yang dikuasai India. 

"Sejak kami meninggalkan tanah air kami, kami belum diterima di mana saja seolah-olah kami bukan manusia," kata Ahmad Irshad, seorang pengungsi Rohingya, kepada Press TV hari Ahad 10 November, demikian sebagaimana dilansironislam.net. 

"Kami sudah kehilangan rasa hormat dan martabat," tambahnya.

Ribuan dari pengungsi datang ke India, yang tidak menandatangani konvensi PBB terkait dengan status pengungsi. Karena tidak ada hukum yang berhubungan dengan pengungsi asing, pemerintah membiarkan begitu saja para pengungsi yang tiba di Kashmir.

Sesampainya di Kashmir, pengungsi Muslim Rohingya terpaksa menjadi tenaga kerja murah di mana Irshad bekerja di sebuah pabrik pengemasan kacang kenari. Meskipun mendapatkan sedikit uang, itu satu-satunya kesempatan bagi orang Rohingya mencari nafkah.

"Mereka membayar kami hampir dua dolar per hari," kata Maryam Batool, seorang pengungsi Rohingya.

"Karena anak-anak kami tidak bersekolah, kami membawa mereka bersama dan mereka juga menghasilkan sedikit uang dengan bekerja setidaknya 10 jam sehari."

Digambarkan oleh PBB sebagai salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia, Muslim Rohingya menghadapi diskriminasi di tanah air mereka.

Mereka telah ditolak hak-hak kewarganegaraan sejak amandemen terhadap undang-undang kewarganegaraan pada tahun 1982 dan diperlakukan sebagai imigran ilegal di tanah air mereka sendiri.

Pada bulan Juli 2012, bahkan Presiden Burma Thein Sein mengatakan bahwa Rohingya harus ditempatkan di negara ketiga. [muslimdaily/ +ResistNews Blog ]