+ResistNews Blog - Pendukung Presiden Mesir yang digulingkan Muhammad Mursi pada hari Jumat (2/8) mengecam Menteri Luar Negeri AS John Kerry setelah ia mengatakan militer sedang “memulihkan demokrasi” dengan menjatuhkan pemimpin Islam.
“Apakah tugas tentara untuk memulihkan demokrasi?” tanya Gehad El-Haddad, juru bicara Ikhwanul Muslimin Mursi dalam sebuah pernyataan.
“Apakah Kerry menerima jika Menteri Pertahanan [Chuck] Hagel mengintervensi dan melengserkan [Presiden AS Barack] Obama jika protes besar berlangsung di Amerika?
“Tentara AS Akan membekukan konstitusi dan membubarkan Kongres dan Senat? Dapatkah mereka memilih seorang presiden kemudian menyatakan bahwa mereka hanya memilih?”
Pernyataan el-Haddad datang setelah Kerry mengatakan kepada televisi Geo Pakistan pada hari Kamis bahwa militer Mesir telah bertindak untuk menyelamatkan negara dari kekerasan dengan melengserkan Mursi pada 3 Juli setelah protes besar secara nasional.
Sejak Morsi digulingan oleh militer pada 3 Juli Washington memilih bertindak hati-hati, untuk tidak menyebutnya sebagai “kudeta.” Sebab menurut hukum AS, keputusan seperti itu akan menuntut pemerintahan Obama untuk memotong bantuan tahunan ke Mesir sebesar US $ 1,5 miliar, yang sebagian besar merupakan bantuan militer.
Para pejabat AS berselisih tentang bagaimana menilai situasi di Mesir.
Pada hari Rabu, Senat AS sebanyak 86 banding 13 suara menentang usulan untuk menghentikan bantuan ke Mesir dan untuk mengalokasikan uang bukan untuk membangun di dalam negeri. Keputusan itu diambil setelah proposal oleh calon presiden potensial dari Partai Republik menantang penolakan pemerintahan Obama untuk melabeli penggulingan Mursi itu sebagai kudeta militer.
“Militer diminta untuk campur tangan oleh jutaan orang,” yang takut negara itu bisa jatuh ke dalam kekacauan, Kerry mengatakan kepada Geo.
“Dan militer tidak mengambil alih, itu yang terbaik dari penilaian kita sejauh ini, Untuk menjalankan negara, harus ada pemerintahan sipil Akibatnya, mereka memulihkan demokrasi,” tambahnya.
El-Haddad menyebut komentar Kerry sangat “mengkhawatirkan,” dan menuduh pemerintah AS “terlibat dalam kudeta militer”.
“Rakyat Amerika harus melawan pemerintahan yang merusak nilai-nilai mereka dalam mendukung tirani dan kediktatoran,” tambahnya. (kiblat.net/ +ResistNews Blog )