-->

Pernyataan Romney soal Palestina yang Dikritik karena bernada Rasis

ResistNews - Rakyat Palestina, Senin (30/7), menuduh calon presiden AS dari Partai Republik bersikap rasis dengan menyampaikan kesenjangan antara ekonomi Israel dengan Palestina memiliki pangkal budaya.

Dalam pidato di hadapan penyumbang dana di Yerusalem, Romney yang mengunjungi Israel untuk mendorong peluangnya bagi pemilihan umum 6 November dalam upaya melawan Presiden Barack Obama mengatakan Produk Domestik Kotor (GDP) Israel hampir dua kali lipat penghasilan orang Palestina.

Ia menyatakan GDP per kapita Israel adalah US$21.000 per orang. Penghasilan orang Palestina adalah US$10.000. Ia menyebutnya sebagai perbedaan mencolok dan dramatis dalam kemampuan ekonomi.

Kepala perunding Palestina Saed Erakat memberitahu Reuters bahwa komentar Romney merupakan pernyataan rasis yang memperlihatkan kurangnya pengetahuan.

Ia beralasan, "Setiap orang mengetahui rakyat Palestina tak bisa mencapai potensi penuh mereka mengingat pembatasan yang diberlakukan atas mereka."

Romney tak menyebut-nyebut pengendalian ketat oleh Israel atas sebagian besar tempat tinggal orang Palestina, Tepi Barat, sejak wilayah tersebut direbutnya dalam Perang Enam Hari 1967.

Jumlah yang disebutkan Romney juga bertolak-belakang dengan perkiraan Barat yang menyatakan jurang pemisah GDP tersebut jauh lebih besar. Dinas Intelijen Pusat AS memperkirakan GDP Israel pada 2011 mencapai US$31.400 dan Palestina pada 2008 sebesar US$2.900.

Romney juga bilang dalam acara itu, "Jika anda dapat belajar sesuatu dari sejarah ekonomi dunia, penyebabnya kebudayaan yang membuat semuanya berbeda. Romney meraih lebih dari US$1 juta untuk kampanyenya.

Romney tidak mengunjungi Tepi Barat yang berdekatan selama kunjungan dua harinya di Israel. Ia hanya menyediakan sedikit waktu untuk bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad. Ia belakangan terbang ke Polandia dalam tahap terakhir kunjungan internasionalnya. (Ant/MICOM)