Pernyataan ini dikeluarkan oleh seorang pejabat Israel, yang menanggapi peringatan dari Ketua Parlemen Iran Ari Larijani Rabu 30 Mei kemarin. Larijani memperingatkan kekuatan militer Barat untuk tidak melakukan intervensi militer di Suriah, karena dapat mengguncang wilayah Timur Tengah dan khusus Israel.
"Iran mencoba menguasai Timur Tengah, di saat bersamaan mereka juga mendukung pembantaian yang terjadi di Suriah. Semua ini terjadi tanpa menggunakan kemampuan nuklir mereka," tutur seorang pejabat Israel, seperti dikutip Haaretz, Kamis (31/5/2012).
"Bayangkan apa yang akan terjadi bila Iran memiliki senjata nuklir," lanjutnya.
Ketua Parlemen Iran Ali Larijani sebelumnya menanggapai pembantaian di Kota Houla, Suriah, dapat menyebar ke Palestina. Tentunya kondisi tersebut bisa juga merembet ke negara Zionis Israel.
Komentar Larijani dikeluarkannya setelah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengecam kematian warga sipil di Suriah. Tetapi Ahmadinejad juga menuduh beberapa negara Barat dan negara Arab melakukan interfensi di Suriah dengan mengirim persenjataan kepada pihak oposisi untuk menggulingkan Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
"Kita tidak mempercayai orang-orang ini, karena tujuan mereka hanya ingin melengserkan Assad," ucap Ahmadinejad.
Pembantaian di Kota Houla menyebabkan 108 orang tewas, sebagian besar dari korban tewas adalah anak-anak. Menyusul insiden ini beberapa negara Barat dan sekutunya mengusir Duta Besar Suriah yang berada di negaranya, sebagai bentuk protes. (okz)