ResistNews - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy bertekad akan terus
menumpas para tersangka ekstremis menyusul peristiwa penembakan di
sekolah Yahudi yang menewaskan 4 orang. Peristiwa tersebut, menurut
Sarkozy menimbulkan trauma mendalam bagi Prancis. Bahkan Sarkozy
menyamakan kejadian tersebut dengan serangan teroris 11 September 2001
di Amerika Serikat.
"Traumanya mendalam bagi negara kami, sedikit -- saya tak ingin membandingkan kengeriannya -- sedikit mirip trauma yang terjadi di Amerika Serikat dan di New York setelah serangan 11 September 2001," kata Sarkozy dalam wawancara dengan radio Europe 1 dan dilansir News.com.au, Jumat (30/3/2012).
Pada 22 Maret lalu, Mohammed Merah menembak mati tiga murid dan seorang guru Yahudi di sebuah sekolah Yahudi di Kota Toulouse. Sebelumnya, pria Prancis keturunan Aljazair itu juga menembak tiga prajurit Prancis hingga tewas.
Merah akhirnya tewas diberondong peluru polisi dalam operasi pengepungan yang dilakukan aparat polisi Prancis di rumahnya di Toulouse. Otoritas Prancis mengklaim, Merah terkait dengan jaringan teror Al-Qaeda.
Kepolisian Prancis telah menangkap sekitar 20 tersangka ekstremis muslim dalam operasi yang digelar di Toulouse Jumat dini hari tadi waktu setempat. Operasi ini dinyatakan sebagai upaya melemahkan para ekstremis. (ita/nrl/dtk)
"Traumanya mendalam bagi negara kami, sedikit -- saya tak ingin membandingkan kengeriannya -- sedikit mirip trauma yang terjadi di Amerika Serikat dan di New York setelah serangan 11 September 2001," kata Sarkozy dalam wawancara dengan radio Europe 1 dan dilansir News.com.au, Jumat (30/3/2012).
Pada 22 Maret lalu, Mohammed Merah menembak mati tiga murid dan seorang guru Yahudi di sebuah sekolah Yahudi di Kota Toulouse. Sebelumnya, pria Prancis keturunan Aljazair itu juga menembak tiga prajurit Prancis hingga tewas.
Merah akhirnya tewas diberondong peluru polisi dalam operasi pengepungan yang dilakukan aparat polisi Prancis di rumahnya di Toulouse. Otoritas Prancis mengklaim, Merah terkait dengan jaringan teror Al-Qaeda.
Kepolisian Prancis telah menangkap sekitar 20 tersangka ekstremis muslim dalam operasi yang digelar di Toulouse Jumat dini hari tadi waktu setempat. Operasi ini dinyatakan sebagai upaya melemahkan para ekstremis. (ita/nrl/dtk)