rusuh di Benghazi |
Keurusuhan ini terjadi antara pihak yang mendukung sistem federal di Libya. Sementara lawan mereka adalah pendukung Dewan Transisi Nasional (NTC) yang melengserkan rezim Khadafi.
"Satu orang tewas dan setidaknya lima lainnya terluka," ucap Dokter Basma Mohammed seperti dikutip AFP, Sabtu (17/3/2012).
Namun menurut petugas medis setempat, korban tewas justru berasal dari sebuah kecelakaan lalu lintas. "Seorang tewas dalam kecelakaan lalu lintas, yang membuat kebingungan. Tetapi tidak ada satu orang pun dilaporkan tewas dalam kerusuhan itu," jelas seorang petugas medis setempat.
Keterangan petugas medis itu dibenarkan oleh Kepala Komite Keamanan Tertinggi Benghazi Fawzi Wanis. Dirinya melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya ada dua orang menderita luka tembak dan tiga lainnya menderita luka akibat tusukan pisau dan lemparan batu.
"Kondisi saat ini sudah berhasil dikendalikan dan kerusuhan antara kedua belah pihak yang bertikai sudah selesai," tutur Wanis.
Kerusuhan diawali saat pendukung federalis melakukan aksi demonstrasi ke Freedom Square, dimana Ahmed Zubair Sanussi memberikan pidato mendesak dilakukannya otonomi kekuasaan di Negara Kaya Minyak itu.
Selang beberapa lama kemudian, tiba-tiba saja pihak penentang federalis datang menyerang. Segera, aksi lempar batu yang disertai bentrokan bersenjata terjadi.
Pemerintah pun meminta agar kedua belah pihak untuk tenang. Pemerintah yang diwakili Mukhtar al-Jadal, menilai aksi kekerasan ini merupakan aksi spontan yang tidak merefleksikan posisi pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Aksi menentang pihak federalis ini bukan pertama kalinya terjadi. Pekan lalu, kelompok penentang melakukan aksi protes di Tripoli dan Benghazi. Protes ini menyebabkan satu orang tewas, setelah sebuah pasar tradisional sengaja dibakar.