Menurut mereka, ‘bantuan’ asing akan mengurangi kedaulatan negara. Jajak pendapat diadakan tak lama setelah pemerintah AS menetapkan bantuan sebesar 1,3 miliar dolar AS untuk ‘boneka’ AS, militer Mesir.
Jajak pendapat itu juga mengungkapkan bahwa warga Mesir semakin keras menolak ‘bantuan’ Amerika untuk organisasi-organisasi masyarakat sipil dan LSM. Beberapa waktu yang lalu, pemerintah Mesir menuduh LSM-LSM Amerika di Mesir menyalurkan bantuan kepada sejumlah kalangan untuk ‘mengacaukan’ stabilitas Mesir.
Hasil jajak pendapat mengungkapkan sebagian besar warga Mesir juga menolak ‘bantuan’ lembaga-lembaga internasional asing atau lembaga-lembaga donor Arab lainnya. Berdasar jajak pendapat itu, hanya 36 % warga Mesir yang setuju dengan ‘bantuan’ Bank Dunia atau IMF. Sebanyak 57 % warga Mesir lebih mendukung ‘bantuan’ pemerintahan negara-negara Arab.
Dr. Muhammad Sa’id Jum’ah dalam khutbah Jum’at di masjid Istiqamah, Kairo, mengingatkan kaum muslimin dengan sabda Nabi SAW sejak 1400 tahun yang lalu bahwa bangsa-bangsa dunia akan memperebutkan umat Islam sebagaimana orang-orang lapar memperebutkan makanan di atas nampan.
Dr. Jum’ah Kini nasib bangsa Mesir bahkan ‘dikendalikan’ oleh penjajah zionis Israel. Jika Israel membuat laporan tahunan kepada Amerika bahwa Mesir butuh bantuan, maka Amerika akan memberikan ‘bantuan’ kepada Mesir. Solusi dari krisis tersebut, menurut beliau, adalah bertakwa kepada Allah, kemudian berpijak kepada kemampuan dan produk Mesir sendiri, tidak bergantung kepada bangsa lain. (muhib al-majdi/arrahmah.com)