-->

IMF Dalam Misi Selamatkan Dubai Dari Krisis Hutang

DUBAI  (SuaraMedia News) – Sebuah tim dari Dana Moneter Internasional (IMF) akan mengunjungi Dubai dalam beberapa minggu ke depan untuk melihat lebih dekat dampak dari krisis hutang Dubai World dan tindakan yang dibutuhkan untuk mengatasinya, ujar seorang pejabat senior IMF pada hari Senin.

 

Dalam sebuah wawancara, Direktur IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah Masood Ahmed mengatakan bahwa kunjungan itu adalah sebuah kesempatan bagi IMF untuk memperbarui dan menyimpulkan penilaiannya tentang Uni Emirat Arab di tahun 2009.

Dubai terguncang oleh persoalan hutang yang dialami oleh Dubai World milik pemerintah, yang saat ini menemui para kreditor untuk menunda pembayaran hutang sebesar USD 26 miliar, merusak reputasi sebagai pusat bisnis Teluk Arab.

Ahmed mengatakan bahwa dampak dari krisis itu tampaknya berhasil ditahan setelah satu minggu penuh kekhawatiran di kalangan investor internasional bahwa krisis akan menyebar. Sementara kekhawatiran telah mereda, dampak krisis itu kemungkinan akan bertahan lebih lama bagi Uni Emirat Arab dan beberapa tetangganya.

Ahmed mengatakan bahwa mulai sekarang para pemberi pinjaman kemungkinan akan menuntut lebih banyak transparansi finansial dari perusahaan yang didukung pemerintah itu ketika meminjam uang dan juga akan menyerukan kejelasan karakter jaminan hutang kuasi-asingnya.

"Para pemberi pinjaman dan investor akan menginginkan untuk melihat neraca, pernyataan profit atau kerugian, liabilitas dan aset-aset mereka," ujar Ahmed.

"Di pasar hari ini, perusahaan-perusahaan yang menyediakan informasi finansial harus dapat menarik modal dengan persyaratan yang lebih menarik," tambahnya.

Ahmed juga mengatakan bahwa kemungkinan akan ada satu periode ketidakpastian seputar regulasi dan kerangka kerja hukum dari sukuk, obligasi Islami.

"Hal itu perlu diatasi," ujarnya.

Ujian utama bagi proses restrukturisasi Dubai World adalah publikasi sukuk oleh Nakheel, tangan real estate dari Dubai World, yang akan ditebus senilai USD 4.05 miliar pada tanggal 14 Desember.

Ahmed mengatakan penting bagi Dubai World untuk memberikan informasi kepada para krditor dan investor sebanyak mungkin untuk memastikan restrukturisasi hutang berjalan dengan semestinya.

"Tidak ada alasan menunda tindakan untuk berusaha memberikan lebih banyak informasi dan kejelasan status perusahaan di luar Dubai World," ujar Ahmed.

"Seiring berjalannya waktu, pemberian informasi itu akan dapat merespon kebutuhan pasar dan mendatangkan modal dengan harga yang lebih menarik."

Minggu lalu, Ahmed mengatakan bahwa IMF akan memotong pertumbuhan sektor non-minyak Uni Emirat Arab hingga secara signifikan kurang dari 3% dari yang diprediksikannya untuk tahun depan.

"Uni Emirat Arab tidak hanya Dubai dan Dubai tidak hanya Dubai World, namun kita memang beranggapan bahwa dampak dari Dubai World akan menghambat pemulihan," tambahnya.

Ahmed mengatakan bahwa Uni Emirat Arab tidak membutuhkan bantuan keuangan IMF untuk menangani persoalan Dubai World.

"Uni Emirat Arab memiliki banyak sumber, dan dana kekayaan berdaulat adalah salah satunya," ujarnya. "Bagaimana tepatnya mereka menggunakan berbagai aset finansial untuk mengatasi persoalan mereka sekarang adalah sesuatu yang saya yakin akan dapat mereka temukan jalan keluarnya."

Ditanya apakah IMF seharusnya sudah melihat munculnya persoalan di Dubai World, Ahmed mengatakan bahwa IMF telah lama mengidentifikasi kenaikan harga aset di Uni Emirat Arab dan memperingatkan dampaknya bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan real estate dan afiliasi-afiliasi terkait, juga terhadap sektor perbankan.

"Tentang apakah IMF dapat dan harus mampu masuk ke dalam sebuah perusahaan tertentu untuk melihat keuangannya, itu di luar peran IMF, dan lebih sulit dalam kasus-kasus perusahaan semacam ini," ujar Ahmed. (rin/wf) www.suaramedia.com