Alat pencegah kehamilan dipakai untuk pencegah AIDS. Itu pembodohan, jelas Ketua Masyarakat Tolak Pornografi (MTP)
Hidayatullah.com--"Mau aman? Ya pakai kondom!" begitu bunyi slogan pada iklan layanan masyarakat tentang ajakan penggunaan kondom beberapa tahun lalu.
Iklan dan kampanye penggunaan kondom untuk mencegah AIDS sering dilakukan banyak pihak. Tidak hanya di situ, berbagai pihak juga kerapkali turun ke jalan membagi-bagikan kondom secara gratis pada peringatan hari AIDS se-dunia yang jatuh setiap 1 Desember.
Namun faktanya, meski ajakan dan sosialisasi terkait kondom sering dilakukan, angka penderita AIDS justru mengalami peningkatan.
Menanggapi hal ini, Ketua Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) Azimah Subagyo mengatakan, kondom sesungguhnya dibuat sebagai alat kontrasepsi alias pencegah kehamilan. Sementara virus HIV/AIDS ukurannya jauh lebih kecil dari diameter pori-pori kondom.
"Kampanye penggunaan kondom untuk cegah AIDS jelas itu pembodohan! Malah hal ini dapat melegalkan seks bebas yang membuat AIDS semakin menjamur," jelas Azimah kepada www.hidayatullah.com.
Sependapat dengan Azimah, Aminudin Yakub, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengatakan, program bagi-bagi kondom gratis adalah cara gagal yang telah dipraktikkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dalam penanggulangan penyakit AIDS.
"AS dan negara-negara Eropa sejak 20 tahun lalu telah melakukan program ini, hasilnya justru mendongkrak jumlah penderita," kata Aminudin.
Aminudin mengingatkan agar Indonesia belajar dari kegagalan itu. "Buatlah program yang langsung mengatasi pada sumber masalah," saran Aminudin.
Aminudin menyebutkan, sumber masalah penyebaran AIDS adalah perilaku seks bebas dan penggunaan jarum suntik para penikmat narkoba. Keduanya adalah kejahatan yang diharamkan Islam.
"Jika kita ingin tidak ada lagi hari AIDS se-dunia, maka kedua kejahatan itulah yang harus dibasmi," tegasnya. [syaf/www.hidayatullah.com]
Iklan dan kampanye penggunaan kondom untuk mencegah AIDS sering dilakukan banyak pihak. Tidak hanya di situ, berbagai pihak juga kerapkali turun ke jalan membagi-bagikan kondom secara gratis pada peringatan hari AIDS se-dunia yang jatuh setiap 1 Desember.
Namun faktanya, meski ajakan dan sosialisasi terkait kondom sering dilakukan, angka penderita AIDS justru mengalami peningkatan.
Menanggapi hal ini, Ketua Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) Azimah Subagyo mengatakan, kondom sesungguhnya dibuat sebagai alat kontrasepsi alias pencegah kehamilan. Sementara virus HIV/AIDS ukurannya jauh lebih kecil dari diameter pori-pori kondom.
"Kampanye penggunaan kondom untuk cegah AIDS jelas itu pembodohan! Malah hal ini dapat melegalkan seks bebas yang membuat AIDS semakin menjamur," jelas Azimah kepada www.hidayatullah.com.
Sependapat dengan Azimah, Aminudin Yakub, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengatakan, program bagi-bagi kondom gratis adalah cara gagal yang telah dipraktikkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dalam penanggulangan penyakit AIDS.
"AS dan negara-negara Eropa sejak 20 tahun lalu telah melakukan program ini, hasilnya justru mendongkrak jumlah penderita," kata Aminudin.
Aminudin mengingatkan agar Indonesia belajar dari kegagalan itu. "Buatlah program yang langsung mengatasi pada sumber masalah," saran Aminudin.
Aminudin menyebutkan, sumber masalah penyebaran AIDS adalah perilaku seks bebas dan penggunaan jarum suntik para penikmat narkoba. Keduanya adalah kejahatan yang diharamkan Islam.
"Jika kita ingin tidak ada lagi hari AIDS se-dunia, maka kedua kejahatan itulah yang harus dibasmi," tegasnya. [syaf/www.hidayatullah.com]