-->

Muslim Bosnia Peringati Tragedi Pembantaian Oleh Serbia 1993



+ResistNews Blog - Warga Bosnia berkumpul di desa Ahmici pada Rabu (15/4) untuk mengingat 116 warga sipil yang tewas pada 21 tahun yang lalu. Tepatnya pada 16 April 1993 sebanyak 73 laki-laki, 32 perempuan dan 11 anak-anak dibunuh oleh Dewan Pertahanan Kroasia (CDC).

Di hari tersebut 116 warga muslim tewas termasuk seorang wanita berumur 81 tahun dan bayi berusia 3 bulan.

Sejauh ini, 86 dari mereka yang tewas telah diidentifikasi sementara identitas 30 lainnya masih belum diketahui.

Presiden Asosiasi, Elvedin Kermo, turut hadir pada upacara, di mana ia mengingatkan keluarga berkabung pada 21 tahun berlalu.

Hanya dua orang telah dituntut atas pembunuhan 3 korban selama pembantaian tersebut, salah satunya kemudian dibebaskan.

Presiden Federasi entitas Bosnia Herzegovina dan Zivko Budimir, juga hadir pada upacara tersebut, mengatakan bahwa ada banyak orang yang berusaha untuk menghentikan tuntutan mereka untuk meminta pertanggungan jawab atas kejahatan perang.

Dua dekade sejak akhir perang, semakin banyak kuburan massal masih ditemukan. Sebanyak 131 kuburan massal muslim Bosnia telah ditemukan di utara-barat Bosnia sejauh ini.

Nasib 8.400 orang masih tetap menjadi misteri.

Sejarah perang Bosnia

Pada tahun 1992, peperangan pecah antara Serbia dan Bosnia. Karena kekejaman dan pembersihan etnis yang dilakukan para tentara Serbia, umat Muslim Bosnia harus mengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica adalah salah satu kamp terbesar dan dinyatakan oleh PBB sebagai zona aman. Kamp konsentrasi itu sendiri dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Negeri Belanda.

Pada tanggal 6 Juli 1995, pasukan Korps Drina dari tentara Serbia Bosnia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica. Pada tanggal 11 Juli pasukan Serbia memasuki Srebrenica. Anak-anak, wanita dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 untuk “diinterogasi”.



Pada tanggal 13 Juli pembantaian pertama terjadi di gudang dekat desa Kravica. Pasukan Belanda menyerahkan 5.000 pengungsi Bosnia kepada pasukan Serbia, untuk ditukarkan dengan 14 tentara Belanda yang ditahan pihak Serbia.

Pembantaian terus berlangsung. Pada 16 Juli berita adanya pembantaian mulai tersebar. Tentara Belanda meninggalkan Srebrenica, dan juga meninggalkan persenjataan dan perlengkapan mereka. Selama 5 hari pembantaian itu, 8000 Muslim Bosnia telah terbunuh. (aa/wb/lasdipo/ +ResistNews Blog )