-->

Hotel di AS Batalkan Konferensi Anti-Syariah

ResistNews - Hutton Hotel di Nashville, Tennessee, AS membatalkan acara konferensi yang akan diselenggarakan minggu depan, oleh kelompok antisyariah. Pembatalan ini menuai kritik dari kelompok antisyariah di AS.
Lou Ann Zelenik dari Tennessee Freedom Coalition mengatakan, ratusan orang dari berbagai negara akan datang ke konferensi tersebut untuk membahas strategi dan menyusun rencana untuk menghentikan pemberlakukan syariah Islam di AS. Oleh sebab itu, ia mengecam pihak hotel yang membatalkan kontrak pemesanan hotel untuk penyelenggaraan konferensi tersebut, karena waktu penyelenggaraan tinggal seminggu lagi.
"Sebagai orang Amerika, adalah kewajiban kita untuk menyebarluaskan bahaya syariah Islam," kata Zelenik yang berencana akan bernegosiasi kembali dengan pihak hotel agar membolehkan hotelnya dijadikan tempat konferensi.
"Tidak ada ruang di Amerika untuk hukum yang lain, yang boleh berlaku hanya konstitusi AS. Tennessee, sebagai wilayah Bible Belt dan Volunteer State, merupakan kewajiban bagi warga Tennessee untuk membela dan mempertahankan prinsip-prinsip para pendiri negara ini serta prinsip Yudea-Kristen sebagai basis bangsa Amerika," tukas Zelenik.
Sementara itu, Juru bicara hotel Steve Eckley mengatakan, pihaknya tidak tahu kalau konferensi yang akan diselenggarakan di hotelnya adalah konferensi antisyariah. "Kalau kelompok itu memberitahu kami acara yang akan mereka gelar, dan siapa saja yang akan datang, kami tidak akan menerima pesanan mereka," ujar Eckley.
Tapi Zelenik malah menyebut pihak hotel melanggar kebebasan berbicara dan melanggar etika bisnis karena membatalkan sepihak pemesanan tempat di hotel tersebut.
Konferensi itu rencananya akan digelar pada 11 November mendatang, dan pembicara yang akan hadir dalam konferensi itu antara lain Pamela Geller dan Robert Spencer dari kelompok "Stop Islamisasi di Amerika."
Pihak hotel sudah mengembalikan uang muka pembayaran pemesanan tempat sebesar 7.000 USD pada panitia penyelenggara konferensi. Mereka menyebut tokoh-tokoh seperti Geller dan Spencer adalah para ekstrimis. (kw/ap/eramuslim.com)